RADAR TEGAL – Salah satu candi terbesar di Indonesia yang terkenal adalah Candi Prambanan. Berlokasi di dua wilayah, yakni secara keseluruhan di Yogyakarta, namun pintu administrasinya di Jawa Tengah.
Candi ini merupakan situs warisan dunia yang telah diakui oleh UNESCO dan salah satu candi terindah di kawasan Asia Tenggara. Arsitektur bangunan yang tinggi dan ramping membuat banyak wisatawan lokal dan mancanegara tertarik untuk melihatnya.
Bersumber dari prasasti Siwagrha, candi ini pembangunannya saat masa kekuasaan Rakai Pikatan di tahun 850 masehi. Selanjutnya dikembangkan oleh Balitung Maha Sambu Kerajaan Medang Mataram.
BACA JUGA: Jangan Coba-Coba Ke Candi Prambanan Bersama Pasangan! Ini 4 Mitos dan Misterinya
3 Fakta unik dan keren Candi Prambanan
Dibuat untuk menandingi Candi Borobudur
Bangunan megah dan besar Candi Prambanan memang sangat menakjubkan. Dulunya candi ini saat awal pembangunan bertujuan sebagai tandingan Candi Budha Borobudur dan Candi Sewu yang lokasinya tidak jauh dari Prambanan.
Pembangunan candi Hindu ini menandai kembalinya kejayaan wangsa Sanjaya di tanah Jawa yang merupakan penganut aliran Hindu. Hal itu mendasar pada teori wangsa Sailendra yang beraliran Budha dan masih bersaudara dengan Sanjaya.
Tentunya dengan adanya Candi Prambanan, menandai bahwa ajaran Hinduisme Siwa kembali hadir dengan dukungan keluarga kerajaan.
Bangunan megah ini bertujuan sebagai pemuliaan terhadap Dewa Siwa dengan nama asli Siwagrha, yakni bermakna Rumah Siwa.
Menjadi tempat agung pada masanya
Candi Prambanan terus disempurnakan secara berkala oleh raja-raja Medang Mataram selanjutnya, termasuk memperluas kawasan candi. Pembangunan candi-candi tambahan di sekitar candi utama.
Hal itu membuat kompleks Candi Prambanan semakin megah dan berfungsi sebagai candi agung Kerajaan Mataram. Di sini juga tempat bergelarnya berbagai upacara penting.
Di masa kejayaannya, terdapat ratusan brahmana dan murid-muridnya berkumpul di Candi Prambanan untuk mempelajari kitab Weda.
Selain itu, mereka juga melaksanakan berbagai ritual dan upacara agama HIndu. Lalu pusat kerajaan Mataram saat itu juga berada dekat dengan Prambanan di Dataran Kewu.
Sayangnya, pada sekitar tahun 930-an, Sri Maharaja Mpu Sindok memindahkan ibukota kerajaan. Ia juga yang mendirikan wangsa Isyana.
Perpindahan ibukota tersebut diduga oleh dua hal, pertama karena letusan hebat gunung merapi yang lokasinya sekitar 20 km dari Prambanan.
Kedua, terjadi perang dan perebutan kekuasaan para penguasa sebelumnya. Akibat dari perpindahan ini, Prambanan menjadi terlantar dan tidak terawat hingga mulai rusak dan runtuh.
BACA JUGA: Udah Bosen Menjomblo? Sini Main Ke Candi Prambanan yang Mitosnya Bisa Datengin Jodoh
Penemuan kembali
Candi Prambanan benar-benar mengalami keruntuhan akibat adanya gempa bumi hebat yang melanda di abad ke-16. Candi ini tertimbun, hingga keberadaannya mulai diketahui oleh warga Jawa di sekitar.
Mereka tidak mengetahui latar belakang dan asal usul candi ini. Karena inilah, lahir sebuah dongeng tentang candi Prambanan yang pembangunannya hanya dalam semalam, dan terkenal sebagai kisah Roro Jonggrang.
Selanjutnya di tahun 1733, CA. Lons menemukan candi ini dan menarik perhatian dunia saat penjajahan Britania atas Jawa. Saat itu seorang surveyor bawahan Thomas Stamford Raflles, Colin Mackenzie juga menemukan candi ini.
Namun, meskipun Raffles telah memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan Candi Prambanan tetap tidak tersentuh hingga berpuluh-puluh tahun kemudian.
Hingga di tahun 1880-an penggalian secara serius mulai terlaksana. Namun sayangnya, hal ini membuat banyak orang melakukan praktek penjarahan ukiran dan batu candi yang berharga.
Selanjutnya di tahun 1855, Jan Williem Ijzerman mulai melakukan pemindahan dan pembersihan beberapa batu dari bilik candi. Selanjutnya Isaac Groneman yang membongkar batu-batu candi secara besar-besaran dan menumpuknya di sepanjang Sungai Opak.
Warga Belanda banyak yang mengambil arca dan relief candi sebagai hiasan taman, sedangkan warga pribumi menggunakan batu candi sebagai fondasi rumah.
Upaya penyelamatan serius
Setelah orang-orang pendahulu mengambil dan memindahkan batu-batu candi secara sembarangan, di tahun 1926 sampai 1993, banyak yang mengusahakan pemugaran Candi Prambanan.
Upaya restorasi terus-menerus berlanjut, hingga di tahun 1953 Presiden Soekarno meresmikan pemugaran candi. Akibat banyaknya batu-batu yang dicuri, restorasi candi hanya mencapai 75% menggunakan batu asli.
Karena ini juga banyak tidak dibangun ulang, seperti candi-candi kecil dan hanya tampak bagian pondasinya.
Pemerintah Indonesia di tahun awal 1990-an memindahkan pasar dan kampung di sekitar kawasan Candi Prambanan, lalu memugarnya menjadi Taman Purbakala.
Taman ini meliputi wilayah jalan raya Surakarta-Yogyakarta sisi selatan, seluruh kompleks Candi Prambanan, hingga Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu.
Pemerintah juga membentuk PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko yang bertugas mengelola taman wisata purbakala ini.
Hingga hari ini Candi Prambanan menjadi wisata historis yang terkenal hingga seluruh dunia.
BACA JUGA: Neraka di Candi Jago Konon Pedih, Inilah Siksa Neraka ala Jawa Kuno
Itulah 3 fakta unik dan keren Candi Prambanan yang bisa kita pelajari. Apabila ingin berkunjung, jangan lupa untuk selalu menaati aturan di sana ya.***