RADAR TEGAL – Sungai Serayu atau bengawan Seayu merupakan salah satu sungai yang berlokasi di Jawa Tengah, sekitar 300 km bagian tenggara Jakarta.
Sungai ini sangat luas, membentang dari timur laut ke barat daya sejauh 181 km. Selain itu, sungai ini juga melintasi 5 kabupaten, yakni Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap.
Hulu Sungai Serayu
Sungai ini hulunya berada di lereng Gunung Prahu yang masuk dalam kawasan dieng, Wonosobo. Mata air sungai ini terkenal sebagai mata air Bima Lukar.
Selain sangat luas, terdapat banyak anak sungai yang apabila ditotal mencapai 4.375 km persegi luasnya. Airnya juga mengalir ke arah barat daya. Di sisi selatannya terbatasi oleh deretan Pegunungan Serayu Selatan.
Beberapa anak Sungai Serayu mengalir di lereng Gunung Sumbing, Kali Tulis Gunung Prahu, Kali Kawing Gunung Slamet, Kali Banjaran. Kali Logawa, dan masih banyak lainnya.
Geografi sungai ini berada di wilayah iklim tropis dengan rata-rata curah hujan 3897 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan terendah saat bulan September.
Pemanfaatan sungai
Debit air yang cukup besar pada Sungai Serayu menjadikannya berfungsi sebagai banyak hal. Mulai dari pemanfaatan sehari-hari, sampai pemanfaatan sebagai lokasi wisata air.
Sungai ini memiliki debit air sekitar 656 m persegi dalam setiap detiknya. Terdapat beberapa bendungan, seperti Bendungan Panglima Besar Sudirman yang berada di Kali Serayu.
Lalu terdapat Waduk Mrica degan luas genangan 12 km persegi. Selain sebagai pengairan, waduk ini tujuan awal pembangunannya untuk PLTA Mrica dengan kapasitas 184,5 MW.
Waduk Mrica juga menjadi tempat wisata air, sehingga sangat berdampak terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sekitarnya. Lokasinya terletak 10 km dari arah barat Banjarnegara.
BACA JUGA: Mitos Sungai Serayu yang Terbuat Dari Air Seni Bima
Sungai yang menghasilkan pasir dan batu
Tidak hanya airnya yang memberikan berkah, Sungai Serayu juga menghasilkan pasir dan batu. Masyarakat sekitar sering mengambil pasir dan batu untuk dijual.
Hal tersebut juga dimanfaatkan warga sebagai mata pencaharian karena kebutuhannya yang besar. Tak hanya itu, bahkan di Desa Pelumutan juga terdapat penambangan pasir skala besar.
Sungai ini memang sebagai sumber penghidupan karena menghasilkan berbagai komoditas lainnya.
Misalnya, terdapat ikan yang menjadi sumber pangan dan komoditas ekonomi warga desa sekitar. Ikannya juga bermacam-macam, seperti nila, mujaer, dan sapu-sapu.
Melintasi berbagai jembatan
Karena panjangnya aliran sungai ini, terdapat beberapa jembatan untuk menyebrangi Sungai Serayu. Berbagai jembatannya sebagai berikut.
- Jembaran Gantung Desa Pelumutan
- Jembatan Linggamas
- Jembatan Banjarnegara – Bukateja
- Jembatan Sungai Serayu Patikraja
- Jembatan Maos Cilacap
- Jembatan Rawalo
- Jembatan Kemangkon – Klampok Banjarnegara
Tidak hanya berbagai jembatan di atasm, masih terdapat jembatan lain mengingat panjang sungainya yang melintasi 5 kabupaten.
Selain itu, setiap tahun terdapat beberapa festival sungai. Misalnya, Festival Perahu Pasir, Festival Serayu Banjarnegara, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Wisata Ekstrim Arung Jeram Sungai Serayu, Berikut Tips dan Harga Tiketnya
Sungai Serayu memang terkenal dengan berbagai mitos, termasuk dalam namanya yang berasal dari ucapan Wekudara saat Pandawa lima berpetualang.
Namun, sayangnya kelestarian alam Sungai Serayu mulai terancam karena eksploitasi berlebihan oleh manusia. Oleh sebab itu, mari kita jaga ekosistem sungai ini agar manusia di generasi selanjutnya bisa ikut merasakan manfaatnya.***