RADAR TEGAL – Jalan kabupaten ruas Cikakak-Banjarharjo sudah masuk rencana perbaikan di tahun ini. Anggota DPRD Brebes Warsudi berharap proses perbaikan ruas jalan tersebut bisa sesuai target dan lancar.
Hal tersebut terungkap usai dia menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) di Aula Kecamatan Banjarharjo, Selasa 7 Februari 2023.
Warsudi mengatakan, perbaikan jalan ruas Cikakak-Banjarharjo diperkirakan menelan anggaran Rp6,9 miliar. Dia berharap, proses lelangnya bisa cepat dan tanpa halangan.
“Ini suatu kebahagiaan bagi warga Kecamatan Banjarharjo. Pasalnya, mereka sudah mendambakan perbaikan di ruas jalan tersebut,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, tidak hanya perbaikan ruas jalan tersebut. Dalam Musrenbangcam itu, pihakny juga menerima sejumlah usulan dari masyarakat.
“Memang sebagian besar usulan itu masih terkait perbaikan infrastruktur. Baik itu jalan ataupun drainase,” jelasnya.
Sejumlah usulan perbaikan infrastruktur dalam Musrenbangcam yakni, infrastruktur Jalan Cikakak – Kobokan, Jalan Ciawi – Cibuniwangi, Jalan Cikakak – blBanjarharjo dan penanganan sampah di setiap desa.
Dia menambahkan, memang untuk usulan infrastruktur di Musrenbangcam tahun ini tidak serta merta di kerjakan tahun ini. Melainkan pada 2024 mendatang.
“Karena sekarang ini pemerintah akan mengerjakan usulan musrenbang tahun sebelumnya. Salah satunya ruas Cikakak-Banjarharjo,” ucapnya.
Dia menambahkan, usulan yang di sampaikan oleh masyarakat akan di tampung. Yang mana, nantinya akan di sampaikan saat Musrenbang tingkat kabupaten.
“Usulan ini akan kami tampung. Dan nanti, akan kami sampaikan saat musrembang tingkat kabupaten. Kami akan terus mengawal usulan dari masyarakat ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, infrastruktur di Kecamatan Banjarharjo ini kondisinya sangat memprihatinkan. Sehingga, banyak kepala desa yang menginginkan perbaikan infrastruktur.
“Kita memaklumi itu. Dengan kondisi infrastruktur yang bagus ini nantinya bisa mempermudah transportasi masyarakat,” imbuhnya.
“Apalagi, infrastruktur yang rusak ini berada di ruas pemghubung antar desa satu dengna desa lain. Dan juga, sering digunakan warga dalam membawa hasil dari pertanian,” pungkasnya.***
