:

Bisa Ketahuan Masih Virgin Atau Tidak, Ini Dia Mitos Candi Cetho


Mitos Candi Cetho
Ini loh Mitos Candi Cetho (ajaibnya.com)

RADAR TEGAL – Candi Cetho berasal dari Bahasa Jawa yang merupakan peninggalan bercorak Hindu. Candi ini dibangun saat akhir masa Majapahit di abad ke-15. 

Berlokasi di lereng Gunung Lawu, candi ini berada pada ketinggian 1496 meter dari atas permukaan laut. Secara administratif berada di Desa Cetom Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karananyar, Jawa Tengah. 

Saat ini Candi Cetho menjadi tempat peziarah penduduk beragama Hindu sebagai tempat pemujaan. Selain itu, candi ini juga menjadi tempat bertapa bagi masyarakat yang menganut Kejawen. 

3 Mitos Candi Cetho 

Bisa tes keperjakaan 

Candi yang mirip dengan dengan Candi Besakih di Bali ini memiliki mitos dapat mengetahui keperjakaan seorang pria. 

Mitosnya, apabila terdapat seorang pria yang belum menikah lalu ingin mengetahui masih perjaka atau tidak bisa diajak ke candi ini. 

Apabila pria tersebut masih perjaka, maka ia akan lancar melewati gapura tersebut. Namun, apabila orang tersebut sudah pernah melakukan hubungan seksual, ia akan kencing sata melangkahi gapura tersebut. 

Lalu bagi yang telah menikah, saat meleati gapura Candii Cheto akan meningkatkan gairah kepada pasangannya satu sama lain. 

BACA JUGA: Mitos Candi Ratu Boko, Wajib Catat Sebelum Berkunjung Ke Sini!

Terdapat patung alat kelamin pria 

Candi Cetho terdiri dari sembilan tingkatan berundak dan terdapat dua pasang arca penjaga. Sebelum ke area aras kelima (teras ketujuh), di dinding kanan gapura terdapat tulisan aksara Jawa Kuno yang menyebut tahun pembuatan gapura, yaitu 1397 Saka. 

Di teras ketujuh ini terdapat tatanan batu mendatar yang menggambarkan seekor kura-kura raksasa, yakni Surya Majapahit. Kura-kura tersebut diperkirakan merupakan lambang Majapahit. 

Tidak hanya itu, di aras ini terdapat simbol phallus (alat kelamin laki-laki) sepanjang 2 meter yang lengkap dengan tindik tipe ampallang. 

Kura-kura menjadi simbol penciptaan alam semesta, sedangkan phallus merupakan lambang penciptaan manusia. Selain itu, terdapat juga hewan-hewan lain seperti katak, mimi, dan ketam. 

BACA JUGA: Udah Bosen Menjomblo? Sini Main Ke Candi Prambanan yang Mitosnya Bisa Datengin Jodoh

Sampai hari ini di patung phallus, masyarakat sering menaburi bunga sebagai sesajen menurut kepercayaan masing-masing. 

Pemujaan terhadap arca phallus menjadi ungkapan syukur dan penghargaan terhadap kesuburan yang melimpah di bumi setempat. 

Ada patung orang Sumeria di Candi Cheto 

Misteri lainnya merupakan kejanggalan terkait beberapa patung yang terdapat di Candi Cheto. Salah satunya adalah dugaan patung orang Sumeria Suku Maya di sana. 

Hal itu mendasar dari pakaian, bentuk wajah, penutup kepala, dan perhiasan yang tidak menggambarkan sosok orang Jawa. Terlbih terdapat banyak persamaan antara suku Jawa dengan suku Maya. 

Seperti bangunan yang didesain mampu menyerap energi alam, memiliki sistem perhitungan astronomi, bangunan yang meruncing seperti stupa. 

Adanya teori ini menjelaskan bahwa bangunan Candi Cetho menunjukkan peradaban tinggi dari Suku Maya tersebut yang jauh dari dunia modern. 

 

BACA JUGA: Ungkap Misteri Relief Candi Prambanan, Kinara-kinari Mengapit Pohon Kalpataru Hewan Aneh Penuh Mistis 
Itu dia 3 mitos tentang Candi Cetho yang berada di Jawa Tengah. Tentunya kamu dapat memutuskan untuk percaya maupun tidak. Hal terpenting saat berkunjung, selalu taati aturan dan bersikap santun.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *