:

Crazy Rich Pertama Indonesia, sang Raja Gula Oei Tiong Ham


Oei Tiong Ham, Crazy Rich Indonesia yang Pertama
Oei Tiong Ham, Crazy Rich Indonesia yang Pertama

RADAR TEGAL – Dalam jajaran orang-orang terkaya di Indonesia, tidak jarang kita mendengar nama-nama keturunan Tionghoa. Bahkan, crazy rich pertama di Indonesia adalah seorang keturunan Tionghoa bernama Oei Tiong Ham.

Kekayaan Oei Tiong Ham berasal dari kesuksesannya sebagai pengusaha di awal abad ke-20. Tepatnya, ketika penjajahan kolonial Belanda sedang berlangsung di Nusantara.

Oei Tiong Ham mempunyai dua julukan dari kesuksesannya tersebut, yaitu ‘Raja Gula’ dan ‘Manusia 200 Juta’. Tentunya, ada sebuah perjalanan panjang dalam karir pengusahanya tersebut.

Di antara perjalanan karir Oei Tiong Ham, ada dua hal utama yang menunjang suksesnya. Yang pertama adalah garis keturunan dari sang ayah. Yang kedua adalah ekspansi bisnis dengan bakatnya sebagai pengusaha.

BACA JUGA: Sejarah Uang Logam Indonesia, Jejak Peradaban Mata Uang Nusantara

Perjalanan ekspansi bisnis terbesar di Asia Tenggara

Sang Raja Gula mengawali karirnya semenjak mengambil alih perusahaan ayahnya, Kian Gwan. Kian Gwan sendiri berdiri sejak 1863, sebelum berlanjut menjadi Oei Tiong Ham Concern (OTHC) pada 1893.

Mulanya, Oei fokus pada perdagangan dari komoditas, yakni kapuk, karet, gambir, tapioka, dan kopi. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki jasa gadai, pos, penebangan, dan perdagangan opium.

Perdagangan opium inilah tonggak utamanya sebagai raja bisnis. Tahun 1890-1904, perusahaan ini mendapat untung hingga 18 juta gulden. Mendominasi pasar opium, Kian Gwan mengalahkan perusahaan lain yang lebih tua dan punya sokongan dari Belanda.

Lalu, pada 1880-an, perusahaan Kian Gwan beralih ke produksi gula. Dari bisnis inilah Oei mendapat gelar Raja Gula. Hebatnya, perdagangan komoditas gula ini menempatkan Oei dalam persaingan dengan perusahaan dagang Eropa, yang mana berhasil dia dominasi.

OTHC pun berkembang pesar hingga tahun 1920-an. Cabangnya terbuka di mana-mana, termasuk ke luar negeri. Antara lain London, Amsterdam, Singapura, Bangkok dan New York. Perusahaan ini juga mendirikan bank, jasa pelayaran, dan ritail.

BACA JUGA: Bekas Kepahitan Masa Penjajahan, Ini Alasan Kenapa Makanan Jawa Selalu Manis

Prinsip bisnis Oei Tiong Ham

Oei Tiong Ham lahir di Semarang, pada 19 November 1866. Ayahnya adalah Oei Tjie Sien, seorang pengusaha dari Tiongkok. Sedangkan ibunya adalah Tjan Bien Nio, Peranakan Tionghoa dari Jawa.

Dia mewarisi garis keturunan ayahnya yang seorang pebisnis. Tetapi, Oei mengambil langkah yang berbeda. Strategi ekspansi bisnis miliknya melimpahkan kesuksesan yang luar biasa.

Tidak seperti perusahaan Tionghoa lainnya yang biasanya menjalankan bisnis secara tertutup menggunakan keluarga, Oei mengambil direktur, manajer, dan teknisi dari kebangsaan Belanda.

Keterbukaannya ini juga mendirikan model bisnis yang kuat. Oei banyak melakukan kerja sama dan menandatangani kontrak bisnis, tidak seperti bisnis kalangan Tionghoa lainnya.

Hasil dari pendekatan bisnis ini menghasilkan kekayaan yang bahkan membuatnya mendapat julukan Manusia 200 Juta. Hal ini karena kekayaannya mencapai 200 juta gulden pada 1920-an.

Sayangnya, kejayaan bisnis sang Raja Gula berakhir setelah kematiannya pada 1924. OTHC berakhir dengan penyitaan oleh pemerintah Indonesia.

Sekarang, OTHC telah mengalami nasionalisasi, dan asetnya dijadikan modal BUMN bernama PT PPEEN Rajawali Nusantara Indonesia. Sementara itu, anak-anaknya menjalankan cabang perusahaan di luar negeri menjadi perusahaan independen.

Begitulah informasi mengenai crazy rich pertama di Indonesia, Oei Tiong Ham. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan dan perspektif baru bagi kita semua.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *