RADAR TEGAL- Doa manasik haji dan niat berpakaian ihram menjadi sesuatu yang penting bagi calon jemaah haji. Kalau masih belum hapal, dalam artikel ini akan memuat doa manasik dengan bahasa Arab.
Buat Anda yang berencana berangkat ke tanah suci tahun ini bisa mempelajari dan menghapalkannya. Agar saat menjalankan ibadah haji, bacaan doa dan niatnya lebih khusyuk dan mantap.
Kegiatan manasik haji sendiri merupakan salah satu langkah calon jemaah haji mempersiapkan diri. Selain melakukan pelunasan biaya haji, calon jemaah tentunya wajib mempelajari tata cara berhaji.
Para jemaah haji perlu mengetahui dan mempelajari doa-doa dalam manasik. Hal ini berguna untuk kelancaran beribadah nanti di tanah suci.
BACA JUGA: Ibadah Haji Punya Aturan Baru, Prioritaskan yang Belum Pernah Haji
Kumpulan doa-doa manasik haji tersebut di antaranya:
1. Saat memakai pakaian ihram.
Pakaian ihram untuk laki-laki berupa dua lembar kain lebar. Satu kain menutupi pundak dan lainnya menutupi bagian bawah panggul. Biasanya ini menyerupai sarung.
Namun, perlu menjadi perhatian bahwa laki-laki tidak perlu menggunakan pakaian menyerupai bentuk tubuh seperti celana dalam.
2. Niat ihram haji.
Sunnah haji yang menjadi anjuran sebelum melaksanakan ihram adalah mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram dan memakai wewangian. Setelah itu membaca niat ihram dalam hati.
Bacaan Niat Ihram:
نَوَيْتُ الْحَجَّ والعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهاَ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul hajja wal ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala
Artinya; Aku niat melaksanakan haji sekaligus umrah dan berihram karena Allah Swt
3. Baca bacaan talbiyah.
Sunah membaca talbiyah ketika seseorang sudah berniat melaksanakan haji atau umrah.
Baiknya ada pengulangan bacaan talbiyah setiap langkah selama ke Baitul Haram. Berikut adalah bacaan talbiyah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَاشَرِيْكَ لَكَ
Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mula la syarika lak.
BACA JUGA: Haji dan Umrah Berbeda, Simak Penjelasan Ini
4. Wukuf di Padang Arafah
Jamaah haji hendaknya banyak membaca zikir, tahmid, istighfar dan bacaan lainnya ketika hendak melaksanakan wukuf.
Saat masuk waktu wukuf jamaah haji dapat membaca doa berikut:
” اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَآبِي وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِي ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الْأَمْرِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيحُ “
Latin: Allahumma lakal hamdu kalladzi naqulu wa khairom mimma naqulu, allahumma sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati wa ilaika ma-abi wa laka rabbi turatsi, allahumma inni a’uzu bika min ‘azabil qobri wa waswasatis shodri wa syatatil amri, allahumma inni a’uzu bika min syarri ma taji-u bihir rihu.
5. Mabit di Muzdalifah
Setelah melaksanakan wukuf selanjutnya akan bermalam di Muzdalifah. Selama di Muzdalifah, jemaah haji mengambil batu kerikil sebanyak empat puluh hingga tujuh pulih butir untuk melempar jumrah di Mina.
Jemaah bisa bermalam di Muzdalifah sampai melewati waktu tengah malam. Namun, lebih utama lagi jika bermalam sampai selesai melaksanakan shalat subuh.
6. Melempar Jumrah.
Jamaah haji selanjutnya melakukan lempar jumrah di Mina dengan membaca:
بِسمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Bismillahi Allahu Akbar.
Artinya: Dengan nama Allah dan Allah yang Mahabesar.
BACA JUGA: Kuota Haji 2023 Tanpa Batasan Usia, Indonesia Dapat 221 Ribu
7. Tahallul Awal
Tahallul awal dengan mencukur rambut sekurang-kurangnya sebanyak tiga helai.
Dengan tahalul ini menandakan bahwa kita sudah bisa mengenakan pakaian biasa. Bacaan doa tahallul:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِكُلِّ شَعْرٍ نْورًا يَوْمَ القِيَامَةِ
Allahummaj’al likuli sya’ratin nuuran yaumal qiyaamati.
Artinya; Ya Allah, jadikanlah cahaya untuk setiap helai rambut yang aku potong ini pada hari kiamat nanti.
8. Thawaf Ifadah
Thawaf Ifadah yaitu thawaf dengan dengan mengelili ka’bah sebanyak tujuh kali. Dimulainya thawaf ibadah yaitu sejajar dengan Hajar Aswad. Bacaan doa thawaf:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ اللهُ أَكْبَرُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصَدِّيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءاً بِعهدك وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْئَلُكَ الْعَفْوَى وَالْعَافِيَةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْأَخِرَةَ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةِ مِنَ النَّارِ
Subahaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu allahu akbar. wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi. Wash shalaatu wassalaamu’alaa rasuulillaaahi shallallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma iimaanan bika wa tashdiqan bikitaabika wa wafaa’an bi’aadhika wattibaa’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘aafiya wal mu’aafatan daaimata fid diini wad dunyaa wal aakhirati wal fauza bil jannati wannajaata minannaari.
Artinya; Maha suci Allah, segala bentuk pujian hanya pantas disanjungkan kepada-Nya, sebab tiada Tuhan selain Allah, Dzat Yang Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berasal dari sisi-Nya yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Shalawat serta salam semoga senantiasa tertuju kepada Rasulullah, sebagaimana Allah selalu mencurahkan shalawat dan salam kepada beliau.
Ya Allah, aku melakukan tawaf ini hanya karena beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, dan memenuhi janjiku pada-Mu, serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad Saw.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan kepada-Mu, kesehatan, dan perlindungan yang kekal dalam menjalankan aturan agama, baik urusan dunia maupun akhirat, juga untuk beroleh kenikmatan surga dan terhindar dari azab neraka.
BACA JUGA: Jemaah Haji 2023 Mulai Berangkat 24 Mei, Ini Jadwal Perjalanannya
9. Sa’i
Melaksanakan sa’i yaitu berjalan dari bukit Safa melanjutkan ke bukit Marwa sebanyak tujuh kali.
Sebelum melaksanakan sa’i hadapkan badan kita ke ka’bah terlebih dulu. Bacaan sa’i sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرّحِيمِ أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ وَرَسُولِهِ
Bismillahir rahmaanir rahiim, abda’u bimaa bada’allahu bihi wa rasuulihi
Artinya; Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Kemudian ketika mengerjakan sa’i dianjurkan membaca doa berikut ini sambil lari-lari kecil antara bukit shafa dan marwah.
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، كَبِيرًا وَالحَمْدُ لَِّلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allaahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, kabiiraa walhamdulillaahi katsiran wa subhanallahi bukratan wa ashiilaa.
Artinya; Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Maka besar Allah segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah baik saat pagi maupun petang.
10. Tahallul Kedua
Dengan melaksanakan tahallul kedua ini berarti jamaah haji telah melakukan tiga perbuatan.
Adapun tiga perbuatan itu adalah melempar jumrah, aqobah, tawaf ifadah dan sa’i.
Proses dalam pelaksanaan dan tata cara manasik haji terdapat perbedaan. Ada yang telah wukuf kemudian melangsungkan thawaf ifadah ada pula yang langsung bermalam di Muzdalifah.***