RADAR TEGAL – Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day adalah peringatan tahunan setiap tanggal 8 Maret. Untuk memperingati perjuangan kaum perempuan dalam mencapai kesetaraan gender dan hak-hak yang sama dengan kaum laki-laki.
Hari ini merupakan peringatan Hari Perempuan Internasional di seluruh dunia. Dengan berbagai cara, termasuk aksi protes, konferensi, seminar, dan acara yang menekankan pentingnya kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.
Peringatan Hari Perempuan Internasional bermula pada tahun 1908. Ketika ribuan perempuan Amerika Serikat turun ke jalan, untuk memprotes kondisi kerja yang tidak sehat. Pada saat itu, orang menganggap perempuan tidak setara dengan laki-laki dalam banyak hal, termasuk dalam dunia kerja dan hak pilih.
Pada tahun 1910, seorang aktivis sosialis bernama Clara Zetkin dari Jerman mengusulkan agar tanggal 8 Maret dijadikan sebagai Hari Perempuan Internasional. Tujuannya adalah untuk mempromosikan kesetaraan gender dan mendukung hak-hak perempuan.
BACA JUGA: 6 Hijab Murah Tahun 2023, Sambut Ramadhan Dengan Hijab Baru
Tanggal 8 Maret terpilih sebagai hari peringatan. Karena pada tanggal tersebut di tahun 1857, perempuan pekerja di industri tekstil di New York melakukan mogok kerja. Bertujuan untuk memprotes kondisi kerja yang tidak sehat dan tidak aman.
Sejak saat itu, peringatan hari ini menjadi momen untuk merayakan prestasi perempuan, mempromosikan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan, serta memperjuangkan hak-hak perempuan yang belum terpenuhi.
momen penting dalam perjuangan kesetaraan gender
Perjuangan kesetaraan gender telah membuahkan hasil signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Di banyak negara, perempuan telah memperoleh hak-hak yang sama dengan laki-laki. Dalam hal akses pendidikan, pekerjaan, dan hak-hak politik. Namun, masih banyak tantangan dan ketimpangan yang harus diatasi.
Beberapa momen penting dalam perjuangan kesetaraan gender antara lain:
- Hak Pilih Perempuan: Pada tahun 1893, Selandia Baru menjadi negara pertama yang memberikan hak pilih kepada perempuan. Namun, banyak negara lain masih menolak memberikan hak pilih kepada perempuan hingga awal abad ke-20. Di Amerika Serikat, perjuangan hak pilih perempuan mencapai puncaknya pada tahun 1920 ketika Konstitusi berubah untuk memberikan hak pilih kepada perempuan.
- Gerakan Feminis: Gerakan feminis muncul pada tahun 1960-an sebagai gerakan sosial dan politik yang berjuang untuk kesetaraan gender. Gerakan ini menekankan pentingnya memperjuangkan hak-hak perempuan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam dunia kerja, pendidikan, dan politik.
- Pendidikan: Pendidikan menjadi kunci untuk memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki. Pada tahun 1972, Amerika Serikat mengesahkan Undang-Undang Pendidikan Masyarakat yang sama, yang melarang pmbedaan gender dalam pendidikan. Sejak itu, banyak negara lain juga mengadopsi undang-undang yang serupa.
- Kekerasan terhadap Perempuan: Kekerasan terhadap perempuan menjadi isu global yang serius. Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa 1 dari 3 perempuan di seluruh dunia mengalami kekerasan fisik atau seksual selama hidup mereka. Organisasi-organisasi internasional dan negara-negara di seluruh dunia terus berjuang untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.
kesimpulan
Hari Perempuan Internasional adalah momen penting untuk merayakan prestasi perempuan, mempromosikan kesetaraan gender, dan memperjuangkan hak-hak perempuan yang belum terpenuhi.
Perjuangan kesetaraan gender telah membuahkan hasil signifikan dalam beberapa dekade terakhir, namun masih banyak tantangan dan ketimpangan yang harus diatasi. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk berperan aktif dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan hak.
Demikian informasi mengenai peringatan Hari Perempuan Internasional.***