RADAR TEGAL – Hewan mitologis tidak jarang berkaitan dengan sejarah dan kepercayaan tertentu. Biasanya, ada simbol tertentu yang terwujud ke dalam hewan ini. Salah satu hewan mitos adalah Lembuswana.
Lembuswana adalah lambang dari kesultanan Kutai Kartanegara di zaman dahulu. Sedangkan sekarang, hewan mitos ini sudah menjadi lambang bagi Kota Tenggarong di Kalimantan Timur.
Kepercayaan masyarakat menyakini bahwa hewan mitos Lembuswana ini masih menjadi penguasa dari Sungai Mahakam. Bahkan, berdasarkan legendanya hewan ini hidup di dasar sungai tersebut.
Berikut ini adalah 5 fakta unik mengenai hewan mitos dari Kutai yang bernama Lembuswana.
BACA JUGA: Bikin Hubungan Pengantin Baru Langgeng, Ini Mitos dan Sejarah Waduk Malahayu
1. Wujud campuran macam-macam binatang
Lembuswana memiliki ciri unik yang terwujud dalam fisiknya. Penggambaran fisik ini antara lain badannya seperti lembu, kepalanya seperti singa dengan mahkota.
Sementara itu, tubuhnya memiliki sayap seperti garuda, hidungnya belalai seperti gajah, bentuk telinganya seperti rusa, dan mempunyai taji seperti ayam.
2. Hewan mitos tunggangan Dewa Batara Guru
Lembuswana memiliki kedudukan sebagai tunggangan dan kendaraan Dewa Batara Guru, sehingga termasuk hewan yang suci. Hewan ini menemani Batara Guru dalam tugasnya memberi petuah dan petunjuk.
Penduduk juga percaya jika Lembuswana menjadi kendaraan spiritual Raja Mulawarman, pemimpin Kerajaan Kutai pada tahun sekitar 5 Masehi.
3. Pengawal bayi Putri Karang Malenu
Legenda menyebutkan bahwa Lembuswana mengawal bayi yang merupakan Putri Karang Malenu. Putri ini adalah perempuan yang menikahi raja pertama Kutai Kartanegara.
Raja pertama tersebut adalah Raja Aji Batara Agung Dewa Sakti, yang memerintah pada tahun 1300-1325. Keturunan dari raja inilah yang nanti menjadi garis pempimpin kerajaan.
4. Filosofi pengayom rakyat
Salah satu yang menjadi simbol Lembuswana adalah sebagai kecerdasan. Hal ini karena hewan ini mempunyai belalai yang mencerminkan Dewa Ganesha, dewa kecerdasan.
Kisah hewan mitos ini sendiri memiliki ungkapan “paksi liman gangga yakso” yang bermakna bahwa seseorang mesti punya sifat-sifat mulia mengayomi rakyat.
BACA JUGA: Seram! Mitos Naga Cerek yang Jadi Ritual Pesugihan dengan Tumbal Nyawa
5. Daerah berdirinya patung Lembuswana
Ada dua daerah yang memiliki patung hewan mitologi ini. Yang pertama tentunya ada di Keraton Kutai Kartanegara. Ada juga di Pulau Kumala di Tenggarong.
Untuk membuat patung Lembuswana yang ada di Pulau Kumala itu, bahan-bahannya dibuat dari Bantul, Yogyakarta. Bahannya yaitu perunggu setinggi 13 meter, dengan berat 29 ton. Uniknya lagi, ada 27 seniman patung yang bekerja membuat patung ini.***
