:

Ibu dan Bayi Meninggal Ditolak RSUD Subang, Ini Kronologinya


kasus ibu dan bayi meninggal
Kasus Ibu dan Bayi Meninggal

RADAR TEGAL –  Kabar duka beredar dari kasus subang yaitu tentang penolakan rumah sakit yang mengakibatkan ibu dan bayi meninggal. Kasus ini tentu membuat pihak keluarga korban belum menerima jika istri dan anaknya meninggal dengan cara ini.

Kasus ibu dan bayi meninggal mungkin sudah sering terjadi di bumi ini. Namun jika dengan adanya penolakan pihak rumah sakit tentu membuat Suami korban, Juju Junaedi pun tidak terima.

Dengan penjelasan tersebut tentunya kami akan menjelaskan kronologi dari kasus ibu dan bayi meninggal karena pihak RSUD Subang menolak.

Dirut RSUD Subang dr Ahmad Nasuhi belum bisa menjelaskan tentang kasus ibu dan bayi meninggal karena penolakan pihak RS.

Dikutip Aksara Jabar “Nanti saya ceritakan ya,” ujar Ahmad usai mengikuti brifieng staff di kantor Pemda Subang, Senin 6 Maret 2023.

BACA JUGA: Kasus Mario Dandy Berlanjut, Penyidik Libatkan Tim Forensik

dr Ahmad Nasuhi berjanji untuk memberikan informasi lebih lanjut terkait kasus ini.

“Gini aja, saya akan konsultasi dulu ke Pak Sekda ya, nanti saya berjanji. Nanti saya kabari , saya undang,” katanya.

Kronologi kejadian menurut pihak keluarga

Menurut suami korban, Juju Junaedi (46), almarhumah dibawa ke RSUD Subang atas rujukan Puskesmas Tanjungsiang karena kondisinya sudah sangat kritis.

Juju mengatakan, saat di RSUD Subang, istrinya tidak mendapatkan tindakan sama sekali.

Ia menjelaskan, istrinya itu sempat diterima oleh IGD. Namun akhirnya pihak RS menolak ketika berada di ruang Poned RSUD Subang di waktu yang sama. Penolakan tersebut dengan alasan belum ada konformasi.

“Di UGD diterima Alhamdulillah, pas dibawa ke ruang Poned disitu ditolak, alasannya belum ada konfirmasi dari Tanjungsiang (Puskesmas), kondisinya sudah kritis,” kata Juju saat ditemui di kediamannya, Jumat 3 Februari 2023.

Setelah mendapat penolakan dari pihak rumah sakit, bidan desa yang juga mendampingi lantas menyarankan ke pihak keluarga agar langsung membawa pasien ke Bandung menggunakan ambulans Puskesmas Tanjungsiang sekitar pukul 21.00 WIB.

“Terus langsung disuruh bawa ke Bandung kata ibu bidan,” ucapnya.

Namun kondisi pasien yang sudah kritis, ia tidak bisa lagi bertahan lama hingga akhirnya meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit yang ada di Bandung.

Keluarga Kecewa dengan Pelayanan RSUD Subang

Pihak keluarga merasa sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Subang meski mereka sadar jika meninggalnya sang istri adalah atas kehendak yang Maha Kuasa.

BACA JUGA: Syarat Daftar KIP Kuliah 2023 Cukup Pakai 1 Dokumen Sakti Ini, Dijamin Diterima

Namun Juju berharap kejadian yang menimpa istrinya itu adalah insiden terkahir. Ia tak ingin ada ibu hamil atau pasien lainnya yang mengalami kejadian serupa.

“Sangat kecewa (pelayanan RSUD Subang), tapi saya berharap ini yang terakhir tak ada lagi korban-korban lainnya,” ujarnya.

Itulah kronologi kasus ibu dan anak meninggal karena penolakan RSUD Subang. Semoga bermanfaat.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan