RADAR TEGAL – Selain Bengawan Solo, di Pulau Jawa terdapat sebuah sungai yang sangat terkenal dengan berbagai mitosnya. Sungai Serayu namanya yang mengalir dari pegunungan Dieng.
Aliran Sungai Serayu bermuara hingga laut selatan yang berlokasi dekat dengan Gunung Srandil. Gunung tersebut adalah gunung sakral yang berlokasi di daerah Adipala, Cilacap, Jawa Tengah.
Air sungainya merupakan air kencing Werkudara
Konon di masa lalu terdapat sebuah kerajaan yang penguasanya adalah Prabu Dewanata. Ia memiliki dua istri, salah satunya adalah Dewi Kunthi yang kelak melahirkan 5 putra dengan sebutan Pandawa Lima.
Suatu hari Pandawa Lima mendapatkan tugas dari ayah mereka untuk membangun candi pemujaan di lokasi dataran tinggi Dieng. Akhirnya kelima saudara Puntadewa, Werkudara, Janaka, Nakula, dan Sadewa menaati perintah ayahnya.
Meskipun mereka mengetahui harus menempuh medan perjalanan yang berat, para pandawa pergi dengan semangat. Kelima bersaudara ini juga mengantisipasi terjadinya jalan licin, medan terjal, dan hutan yang ganas.
Saat dalam perjalanan, Werkudara terlihat cemas seperti sedang menahan sesuatu. Sebelum keempat saudaranya bertanya, ia sudah berlari ke semak-semak.
Sekembalinya ia ke rombongan, Wekudara menjelaskan bahwa sejak lama telah menahan buang air kecil. Namun, karena memiliki badan yang sangat besar dan kuat, air seni miliknya mengalir menjadi aliran sungai deras.
BACA JUGA: 6 Fakta Unik Arya Kamandanu, Ksatria yang Sering Gagal Percintaannya
Pandawa bertarung dengan Raksasa Bakasura
Setelah kejadian Werkudara, kelima saudara tersebut melanjutkan perjalanan mereka hingga singgah di Desa Ekacara. Desa ini sangat terlihat suram, berantakan, dan suasananya sangat sepi seperti wilayah yang terkena bencana.
Puntadewa menelusuri warga desa yang masih tersisa. Ia mengetuk berbagai rumah, hingga terdapat seorang pria yang menjawab ketukannya.
Pria tersebut mempersilahkan Pandawa untuk masuk. Ia juga bercerita bahwa terdapat raksasa bernama Bakasura yang mengamuk.
Tidak hanya itu, Bakasura juga memakan para penduduk desa. Hal itu ia lakukan lantaran tidak menerima persembahan lembu betina saat masyarakat sedang berpesta.
Cerita belum selesai, tiba-tiba sang raksasa kembali datang. Werkudara yang memiliki badan terbesar, tidak bisa tenang. Baksura langsung diajak bertarung dengan Werkudara.
Selain karena kekuatannya, Baksura dapat terkalahkan dengan bantuan gasa sakti miliknya. Ia juga berhasil mengalahkan raksas tersebut.
BACA JUGA: 5 Fakta Balum Bili, Makhluk Mitologi Penunggu Sungai Aceh
Asal mula nama sungai Serayu
Setelah pertarungan hebat antara Bakasura dan Pandawa, Desa Sekacara kembali damai. Kelima saudara melewati air sungai yang berasal dari air seni Werkudara untuk beristirahat di dekatnya.
Saat itu Werkudara mendengar suara kecipak air yang berasal dari seorang perempuan bernama Dewi Drupadi sedang mencuci di dekat mereka.
Karena kecantikannya, Werkudara terpesona dan secara tidak sadar keluar kata “sira ayu” yang berarti “kamu cantik”. Dewi Drupadi terkejut mendengar dari laki-laki yang tak dikenalnya.
Drupadi panik dan buru-buru menyelesaikan pekerjaannya, tetapi malah tenggelam. Werkudara berusaha untuk menyelamatkan wanita itu, tetapi takdir berkata lain.
Semenjak kejadian ini, sungai ini bernama Sungai Serayu, sebuah pujian untuk perempuan yang Werkudara kagumi tetapi malah tenggelam.
Sungai ini menjadi mata air yang penting karena melintasi lima wilayah yaitu Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, dan Cilacap. Hingga dari kabupaten terakhir, aliran ini terus menuju ke Samudra Hindia.
BACA JUGA: Wisata Ekstrim Arung Jeram Sungai Serayu, Berikut Tips dan Harga Tiketnya
Mitos air sungai serayu yang terbuat dari air seni Bima telah tuntas diulas. Sungai Serayu juga menjadi pemasok kebutuhan air yang penting bagi wilayah sekitarnya.***