:

Semua Agama Impor


Fuad Bawazier

Oleh: Fuad Bawazier

RADAR TEGAL – Banyak yang nyinyir terhadap agama Islam sebagai agama impor, agama arab, dan agama pendatang.

Masih kurang puas dengan tekanan itu, kemudian mengadudombakan umat Islam dengan isu aliran wahabi, salafi, dan khilafah. Suni dan syiah.

Padahal dari dulu syiah dan suni itu ada, baik di Indonesia maupun di Kerajaan Saudi. Lalu berkembang ke tindakan terorisme yang semua melabelinya dengan Islam.

Dari dulu padahal semua sudah ada, tapi tidak ada yang membesar-besarkan. Jika muncul permasalahan pun, menanganinya secara wajar.

Tapi kini seakan-akan semua itu isu yang besar, dan memang sengaja membuatnya besar. Buzzer pun semangat meramaikannya.

Kuat dugaan karena penguasa mempunyai agenda tersendiri, utamanya pengalihan isu korupsi yang menggila. Dan tentu saja untuk melancarkan banyak agenda-agenda lain.

Tetapi korupsi adalah nyata dan musuh utama Republik Indonesia. Tidak ada negara yang maju dan sukses serta berkeadilan dengan korupsi. Karena korupsi adalah ibu dari semua kejahatan.

Judi dan narkoba serta penyalahgunaan wewenang adalah anak-anak korupsi alias memperkaya diri. Siapa yang mampu melaksanakan korupsi? Tentulah yang punya kewenangan.

Apakah sungguh-sungguh negara akan memerangi dirinya sendiri, ketika atau bila terlibat? Korupsi itulah yang seharusnya negara perangi, jangan mengalihkannya.

Agenda lain itu terutama adalah menyibukkan orang Islam dengan politik identitas. Entah mengapa lalu ada yang menkaitkannya dengan politik identitas itu, selalu agama Islam dan orang Islam.

Padahal orang hidup itu harus beridentitas. Sampai-sampai islamophobia sudah dilarang di tingkat dunia. Saking kebablasannya, kita berislamophobia.

Dikatakan Islam itu agama impor, berpakaian impor, dan lain-lain. Padahal yang agama impor dan berpakaian ala impor itu semua agama.

Kristen dan Katolik, Hindu dan Konghucu, dan semua pakaian pastor dan para pendeta itu juga impor. Tapi selain Islam tidak disebut impor?

Kita harus adil, dan adil adalah kata kunci agar semua orang Indonesia bisa hidup dengan damai apapun agamanya. ***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *