:

Suara Gamelan Misterius yang Bikin Merinding. Ini 3 Mitos Gunung Ciremai


Mitos Gunung Ciremai
Mitos Gunung Ciremai (Foto: Kuncup Sederhana)

RADAR TEGAL – Salah satu gunung di Jawa Barat yang sangat terkenal dan menjadi destinasi favorit para pendaki adalah Gunung Ciremai. Lokasinya berada di tiga kabupaten sekaligus, yaitu Cirebon, Kuningan, dan Majalengka. 

Gunung ini memiliki pesona yang sangat memikat karena keindahan alamnya yang memukau. Bukan hanya itu, disana juga terdapat mitos dan misteri yang membuat banyak orang penasaran. 

Di gunung ini juga terdapat Taman Nasional Gunung Ciremai yang bukan hanya menyimpan kekayaan hayati, tetapi juga menyimpan legenda misterius secara turun-temurun. 

3 Mitos Gunung Ciremai 

Tanjakan Bapa Tere 

Apabila ingin menuju Gunung Ciremai, maka kamu akan melewati Tanjakan Bapa Tere. Tanjakan ini sendiri bermakna cukup seram, karena dalam Bahasa Indonesia berarti Tanjakan Bapak Tiri. 

Dinamakan demikian karena tanjakan ini salah satu jalan yang sangat terjal dan banyak para pendaki yang menganggap jalur ini sebagai penyiksaan bagi siapapun yang melintasinya. 

Saat menuju ke puncak gunung, para pendaki akan melewati tanjakan ini melalui jalur Linggarjati kawasan Kuningan, Jawa Barat. Di sini kekuatan fisik para pendaki sangat diuji karena mereka harus menanjak dengan merangkak. 

Tentunya di tanjakan ini juga terdapat mitos yang cukup seram. Alkisah dahulu kala terdapat sosok ayah tiri yang mengajak anaknya mendaki Gunung Ciremai. 

Namun, secara tiba–tiba tanpa ada pemberitahuan apapun sang anak dibunuh persis berada di tanjakan yang menyiksa ini. 

BACA JUGA: Jangan Mendaki Dulu Sebelum Tahu Ini, 3 Fakta Unik Gunung Ciremai

Ada suara gamelan gaib 

Saat mendaki Gunung Ciremai, apabila pendaki beruntung maka ia akan mendengar lantunan merdu gamelan. Namun, bagian seramnya adalah tidak ada yang mengetahui asal muasal suara tersebut. 

Tentunya suara gamelannya bukan manusia yang memainkan, melainkan makhluk gaib yang sangat misterius. Meskipun secara nalar sangat tidak mungkin ada yang memainkan gamelan di sepinya pegunungan. 

Namun, hal itu mulai terbantah dari berbagai pengalaman para pendaki yang mengalami peristiwa ini sendiri. 

Konon katanya suara gamelan Ciremai menjadi ucapan selamat datang yang orang yang merupakan penghuni gunung. 

Di sisi lain menurut cerita masyarakat, bunyi gamelan ini berasal dari para penghuni gunung. Terdapat juga pendapat yang menyatakan bahwa bunyian gamelan berasal dari makhluk halus yang ingin mengganggu konsentrasi atau menyesatkan.

Bahkan mereka juga ingin membuat para pendaki agar keluar dari jalur pendakian.  Oleh karena itu pendaki harus selalu waspada dan memperhatikan sekelilingnya. 

Pendaki juga wajib berdoa dan ikuti berbagai arahan dari petugas Gunung Ciremai yang sudah jauh berpengalaman. Selain itu, selalu fokus dengan jalan yang kamu tempuh. 

BACA JUGA: Ada Kerajaan Gaib yang Bisa Bikin Kaya 7 Turunan, Mitos Gunung Kawi

Kisah sosok Nyi Linggi dan macan tutulnya

Sosok bernama Nyi Lingga adalah seorang wanita paruh baya yang dianggap sebagai penunggu kawasan Batu Lingga di Gunung Ciremai. Ia juga berkaitan dengan Sunan Gunung Jati, salah satu wali songo. 

Alkisah dahulu Nyi Lingga meneruskan persemedian Sunan Gunung Jati di sebuah batu besar bernama Batu Lingga. Saat bersemedi, ia juga ditemani oleh dua macan tutul dengan jenis yang berbeda. 

Hal itu karena terdapat kepercayaan apabila bersemedi dengan macan, maka akan mendapatkan ilmu kanuragan. Namun, di tengah-tengah semedinya, Nyi Lingga gagal dan berakhir wafat. 

Keanehan terjadi pada kedua macan tutul yang ikut menghilang dan menjadi misterius yang sangat ganjal sampai sekarang. Karena kisah ini muncul mitos kemunculan nenek tua bersama macan, maka itu adalah Nyi Lingga dengan hewan kesayangannya. 

BACA JUGA: Misteri Pos 4 Samarantu Gunung Slamet, Dua Pohon Besar Mirip Pintu Gerbang Penampakan Wanita Kaki Terbalik

Nah itu ia 3 mitos Gunung Ciremai yang cukup menyeramkan dan bergidik merinding.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *