:

Telkomsel Kembangkan Ekosistem Digital di Sektor Pertanian Melalui Platform Digital Food Ecosystem (DFE)


Penandatanganan nota kesepahaman digital contract farming di Wonogiri, Kamis 23 februari 2023. (kiri-kanan) Sekretaris Gapoktan Tani Makmur Yanto, Agritech Partnership Senior Officer INDICO Saiful Islam, Agritech Business Lead INDICO Boris Anggoro, Co-Founder Tanivest Jeffry Kusumohadi, dan Agronomis Tanivest Guruh Sri Pamungkas.

RADAR TEGAL – INDICO merupakan anak perusahaan Telkomsel yang berfokus pada pengembangan ekosistem digital. INDICO membuka peluang untuk berkontribusi pada sektor teknologi agrikultura (agritech).

Saat ini INDICO mengelola platform Digital Food Ecosystem (DFE) yang sebelumnya di inkubasi di Telkomsel. DFE menggunakan aset dan kapabilitas milik Telkomsel untuk pemberdayaan petani dan mengembangkan ekosistem digital sektor pertanian.

DFE adalah inisiatif Telkomsel di bidang agritech, sebagai bagian dari misi BUMN untuk berkontribusi membangun ketahanan pangan nasional.

BACA JUGA: Telkomsel dan TMI Dukung Digitalisasi Sektor Pertanian

Chief Tech & Product Officer INDICO Luthfi K. Arif mengatakan, kolaborasi digital contract farming menjadi langkah awal strategis dalam mengembangkan ekosistem digital di sektor pertanian.

“Dengan memanfaatkan aset Telkomsel, kami optimis bisa memberikan kontribusi signifikan yang akan meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional,” ungkapnya

Sebagai langkah awal, INDICO bersama Tanivest menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur dalam digital contract farming. Harapannya kerjasama ini mampu membantu sekitar 50 petani beras di Wonogiri, Jawa Tengah untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian mereka.

BACA JUGA: Telkomsel Gelar Literasi Digital Video bagi Pelajar Semarang

Dalam pilot project ini, INDICO akan mengimplementasikan solusi pertanian berbasis teknologi di 40 hektar lahan sawah di Kecamatan Selogiri, Wonogiri.

Digital Food Ecosystem (DFE)

DFE memiliki dua pilar solusi yang ditawarkan untuk end-to-end process pertanian padi, yakni on-farm dan off-farm.

Solusi on-farm berfokus pada proses produksi tani dengan memberikan penyuluhan dan penggunaan teknologi pertanian, seperti IoT Soil Sensor & Precision Farm Management System.

Solusi off-farm berfokus pada proses pascapanen, mulai dari pembelian gabah dengan harga yang sesuai. Selanjutnya pembiayaan permodalan petani, serta kemitraan untuk jalur penjualan dan pemasaran.

Dua orang agronomis sedang menguji perangkat IoT soil sensor yang akan digunakan dalam digitalisasi pertanian yang diinisiasi INDICO di Wonogiri, Jawa Tengah.

Para petani di wilayah tersebut akan mempelajari teknik pertanian modern memanfaatkan teknologi Telkomsel Internet of Things (IoT) dan digitalisasi pertanian. Implementasi teknologi tersebut diharapkan bisa memproduksi 200 ton beras.

Melalui metode pertanian yang presisi, INDICO akan membantu petani dalam menerapkan prosedur operasional penanaman melalui revitalisasi lahan. Selanjutnya membantu pemanfaatan sensor IoT, dan penggunaan drone untuk penyiraman lahan.

Peneliti dan pengadaan sarana produksi

INDICO juga akan membantu petani melalui pendampingan dari peneliti pertanian (agronomis) dan pengadaan sarana produksi (saprodi) pertanian. INDICO akan berupaya memastikan hasil panen petani terserap dan membuka akses pasar untuk memperoleh hasil panen tersebut.

Ketua Gapoktan Tani Makmur Kecamatan Selogiri Wonogiri Bambang Setiadi mengungkapkan rasa senang dan antusias dapat bekerjasama dengan INDICO.

“Kami merasa senang dan antusias untuk bekerjasama dengan INDICO. Kami sangat menantikan perubahan yang terjadi dalam peningkatan hasil panen dan kesejahteraan petani di masa depan,” ungkap Bambang.

Kerjasama ini menjadi fase awal bagi INDICO untuk membangun solusi pertanian presisi. Langkah ini harapannya dapat berkontribusi membangun ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan petani melalui digitalisasi yang akan meningkatkan nilai komersial hasil panen mereka.

Melalui kemitraan strategis dengan Tanivest, INDICO berencana memperluas lahan menjadi 120 hektar di wilayah Jawa Tengah pada semester pertama tahun ini. Untuk mengembangkan platform DFE, ke depannya INDICO akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait, seperti penyedia saprodi, pemerintah daerah, institusi akademik dan pusat penelitian, serta startup agritech lainnya.

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan