:

Viral Stroke Kuping, Benarkah Ada? Ini Penjelasan Dokter


stroke

RADAR TEGAL – Baru-baru ini viral di Twitter tentang penyakit stroke kuping. Cuitan ini muncul berawal dari cuitan Presiden Jokowi tentang banyaknya warga Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri.

Cuitan stroke kuping berawal dari Twitter dari akun @kiky saputrii. Kiki mengatakan kata dokter mertuanya mengidap penyakit stroke tersebut.

Setelah melihat cuitan dari kiky saputri banyak warganet yang beranggapan hal tersebut karena kurang kompetennya dokter Indonesia. Kiky juga mengatakan ketika berobat ke luar negeri, mertuanya hanya terkena penyakit flu.

Lalu sebenarnya, apakah penyakit stroke kuping memang ada, ini penjelasan dari dokter. Simak selengkapanya pada artikel ini.

BACA JUGA : Jenis Minuman Tingkatkan Tekanan Darah,  Hindari Minuman Kafein dan Isotonik

Benarkah stroke kuping ada?

Viralnya cuitan penyakit ini terjadi saat Kiky saputri mengomentari Twitter dari Presiden Jokowi.

Twitter akun@jokowi menyebutkan bahwa hampir 2 juta orang Indonesia masih memilih berobat ke luar negeri setiap tahun. Kurang lebih 1 juta ke Malaysia, 750 ribu ke Singapura, sisanya ke Jepang, Amerika, Jerman, dll. Gara-gara ini, kita kehilangan devisa Rp165 triliun karena modal keluar.

Sontak twitan Jokowi itu viral setelah kiky saputri menanggapi hal tersebut.

Dari akun MRS.Kiky mengatakan “Mertua saya didiagnosa stroke kuping karena tiba2 pendengarannya terganggu. Disuntik dalemnya malah makin parah pendengarannya. Akhirnya ke RS Spore & diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga & sekarang udah sembuh. Kocak kan?” tulis Kiki Saputri.

Hingga saat ini Twitan itu sudah mendapat 4,5 juta tayangandan 38 ribu suka. Menanggapi komentar itu warga net beramai-ramai memberikan komentar tentang cuitan Kiky.

“Kemarin pas ke singapore ketemu orang indo yang berobat. Mereka bilang “di Indonesia dokternya ga jelas. Beda rumah sakit beda diagnosa”! wkwk fakta” ungkap akun @ikopangesti.

“Stroke kuping konsepnya gimana konsepnya? hahaha”ungkap akun@cokipardaidaii.

Dan masih banyak komentar warganet lainya. Dalam komentar netizen banyak yang memperdebatkan permasalahan terkain ada atau tidak adanya stroke kuping hingga kualitas dokter di Indonesia.

“Gak kocak juga, Ki. Emang ada kok stroke telinga. Cuma 2nd opinion kan hak pasien ya. Silakan aja kalo mau ke dokter lain. Yang berobat ke Singapore hasilnya kurang baik dan akhirnya berobat ke Indonesia juga ada kok,” ungkap akun @ferdiriva seorang dokter mata.

Penjelasan dari dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Prof Delfitri Munir juga menyampaikan, istilah stroke pada telinga memang ada. Stroke telinga merupakan gangguan yang terjadi pada aliran darah yang mensuplai saraf-saraf pendengaran.

Akibatnya, saraf pendengaran akan terganggu dan menyebabkan kematian sel. Hal ini juga sama halnya dengan istilah stroke di tempat lain, seperti stroke yang terjadi di otak, ginjal, dan di mana saja. “Memang nama stroke telinga ini terdengar tidak lazim, namun memang kenyataannya stroke telinga itu ada,” ujar Prof Delfitri.

“Jadi stroke itu ada dua, ada yang pembuluh darahnya pecah dan ada juga yang pembuluh darahnya tersumbat,” jelasnya.

Singkatnya, Delfitri menyampaikan, telinga memiliki pembuluh darah dengan diameter yang paling kecil di tubuh. Diameter pembuluh darah di telinga itu kira-kira hanya setengah diameter rambut.

“Saat mengalami gangguan, seperti gangguan dari pembuluh darahnya yang mengecil, contoh akibat dari hipertensi yang berlama-lama, maka pembuluh darahnya akan menjadi kaku dan bisa menebal atau menyempit. Hal itu menyebabkan diameter udaranya makin lama makin mengecil.

Akibat dari diameter yang mengecil tersebut nantinya bisa menyebabkan telingannya menjadi tersumbat. Telinga memiiki pembuluh darah yang sangat kecil-kecil, khususnya pembuluh darah yang menyalurkan darah ke koklea, pada saraf pendengaran berada. Saraf pendengaran (koklea) yang biasa oksigen suplai dari pembuluh darah akan terhenti sehingga terjadilah kematian saraf dari pendengaran kita,” jelas Delfitri.

Secara umum, stroke atau sumbatan ini jika lewat dari 5 jam, maka sarafnya akan mati dan walaupun diperbaiki maka tidak bisa seperti semula atau tidak bisa normal,” ungkapnya.

BACA JUGA : Berapa Lama Wasir Bertahan? Ini Penyebab dan Cara Penyembuhanya

Penyebab dan gejalanya

Delfitri juga menyampaikan, saat terjadi stroke telinga, gejalanya yaitu hilangnya pendengarannya secara tiba-tiba. Penyebabnya sendiri adalah karena sumbatan pembuluh darah, seperti kondisi hipertensi dan sakit gula yang kemudian menyebabkan saraf dalam telinganya mati karena tidak mendapatkan suplai darah.

Selain itu, penggunaan headset dengan volume yang tinggi juga dapat berpengaruh secara langsung terhadap saraf pendengaran. Untuk itu apabila kamu mengalami hal ini harus segera berobat ke dokter THT.

Demikian artikel tentang Viral Stroke Kuping, Benarkah ada? Ini Penjelasan Dokter. Semoga bermanfaat bagi pembaca semua.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *