:
RTTV  

1.200 Palang Merah Remaja di Kabupaten Tegal Ikuti Jumbara


Palang Merah Remaja
https://www.youtube.com/watch?v=1WG3eIn0PBA

RADAR TEGAL – Sebanyak 1.200 anggota Palang Merah Remaja (PMR) di Kabupaten Tegal mengikuti kegiatan Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) ke XV.

Kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal ini dipusatkan di SMA Negeri 3 Slawi selama 2 hari. Yakni pada Sabtu hingga Minggu 24-25 Desember 2022.

Ketua PMI Kabupaten Tegal, Iman Sisworo mengatakan, kegiatan Jumbara itu diikuti para anggota PMR dari tingkat Madya atau setara SMP dan Wira setara SLTA.

Adapun jumlah total peserta sebanyak 1.200 anak. Namun, pelaksanaan dibagi menjadi dua hari.

Selama itu pula, mereka akan diuji kecakapannya. Karena selama ini pembina PMR selalu melatih mereka di tiap sekolah, sehingga pada Jumbara ke XV ini mereka akan diuji.

“Setelah diuji, nanti akan kita nilai dan diberikan hadiah bagi yang kecakapannya bagus,” kata Iman.

Iman menjelaskan, Jumbara adalah satu bentuk kegiatan pembinaan PMR. Sekaligus merupakan ajang pertemuan anggota PMR untuk saling berbagi dan meningkatkan pengetahuan.

Selain itu juga sikap dan ketrampilan serta evaluasi dalam suasana gembira, bersahabat, dan pastisipatif sesuai siklus manajemen PMR.

Kegiatan ini digelar setiap 2 tahun sekali. Tujuannya, untuk meningkatkan kemampuan PMR dalam mengaplikasikan tujuh prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Utamanya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, juga untuk meningkatkan peran PMR menjadi pendukung sebaya (peer support) dan pendidik sebaya (peer educator).

“Prinsipnya, untuk menyamakan persepsi antara Pembina PMR, Fasilitator PMR, Pelatih PMR, dan anggota PMR dalam Pembinaan PMR dengan pendekatan pendidikan karakter,” imbuhnya.

Palang Merah Remaja Harus Punya Jiwa Penolong

Sekda Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono berharap agar kegiatan ini mampu menggali dan meningkatkan kemampuan peran PMR menumbuhkan jiwa-jiwa penolong. Selain itu juga membantu sesama tanpa melihat perbedaan.

Sehingga bisa mengembangkan prinsip solidaritas yang kesemuanya akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari anggota PMR.

“Melalui Jumbara ini, saya titip pesan kepada para kepala sekolah dan pembina PMR dapat mengevaluasi pola pendidikan anggota PMR di sekolahnya. Tujuannya agar terbangun kesamaan persepsi, langkah pembinaan, dan upaya pengembangan jati diri siswa. Supaya menjadi insan yang berkepribadian dan berperikemanusiaan,” ucapnya. ***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *