RADAR TEGAL – Gegara melihat konten dari luar negeri di media sosial (medsos), dua orang remaja di Makasar masing-masing AD (17) dan FA (14) nekat menculik dan membunuh FD (11) bocah kelas 5 SD. Mereka terinspirasi dari konten luar negeri itu untuk mengambil ginjal korban kemudian menjualnya.
Namun, lantaran keduanya tidak mengetahui caranya, setelah membunuh, mereka membuang jazad korban ke bawah jembatan waduk Nipa yang berada di Kecamatan Manggala Kota Makassar. Kasus itu, kini ditangani Polrestabes setempat.
Mengutip laman resmi Tribrata, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Budhi Haryanto mengatakan awalnya, Polisi menerima laporan masyarakat yang merasa kehilangan anaknya. Selanjutnya, melakukan penyelidikan dan belakangan, korban sudah meninggal dunia saat ditemukan.
“Dari situ, kita melakukan penyelidikan dan pengembangan. Hingga, akhirnya kita mengetahui hilangnya korban karena salah satu pelaku membunuhnya,”katanya.
Menurut Kombes Budhi, jajarannya sudah menangkap dan menahan kedua pelaku. Di hadapan petugas, keduanya mengaku terinspirasi konten luar negeri di internet mengenai jual beli organ manusia.
Namun, karena tidak tahu cara mereka mengambil organ tubuh korban, keduanya akhirnya mengikat dan membuang jasad korban.
Sementara Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen. Pol. Ahmad Ramadhan mengungkapkan Polri akan mendalami kasus pembunuhan anak di Makassar yang dilakukan oleh AD (17) dan MF (14). Petugas menduga motif yang melatar belakanginya terkakt penjualan organ tubuh.
“Kami mendapatkan informasi dari Makassar. Awalnya, pelaku melihat konten luar negeri di media sosial, kemudian melakukan tindak pidana pembunuhan, saat ini kasusnya sedang dalam proses,”jelas Karo Penmas.
Karo Penmas mengungkapkan, penyidik juga akan mendalami keterlibatan pihak lain. Setelah hasilnya sudah ada, penyidik akan menyampaikannya. (*)