:

Pintu Masuk Menuju Batu Purba, Begini Potret Desa Tertinggi di Kulon Progo


Puncak Widosari, lokasi desa tertinggi di Pegunungan Menoreh, Kulon Progo
Puncak Widosari, lokasi desa tertinggi di Pegunungan Menoreh, Kulon Progo

RADAR TEGAL – Memiliki rumah di tengah pemukiman adalah hal biasa. Tetapi, bagaimana jika pemukiman ini letaknya berada di tepian tebing dan jurang? Inilah potret desa tertinggi di Kulon Progo, Yogyakarta.

Desa tertinggi ini bernama Desa Ngargosari, di Kecamatan Samigaluh, tepatnya Dusun Tritis. Desa ini menjadi desa wisata karena lokasinya yang unik. Selain itu, tebing batu purba yang disebut Puncak Widosari terbuka sebagai wisata.

Selain unik, beberapa hal lainnya di desa tertinggi di Kulon Progo ini lain dari yang lain! Tempatnya yang indah dikelilingi hutan dan pegunungan. Kecantikan alamnya juga jadi salah satunya.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai desa tertinggi yang berlokasi di kawasan tebing ini.

BACA JUGA: Wisata Kayangan Api: Sumber Api Abadi Langka di Bojonegoro

Akses masuk menuju batu purba Widosari

Jalan menuju dan di sekitar Desa Ngargosari sudah bagus. Ada sebagian kecil jalan yang belum optimal, tapi sisanya sudah mulus terlapis aspal. Selain itu, karena menaiki bukit, jalurnya cukup menanjak.

Semakin mendekati tujuan, jalan akan semakin sempit, terlebih bagi kendaraan roda empat. Oleh karena itu, transportasi pengunjung lebih nyaman dengan motor.

Sepanjang perjalanan akan ada sajian pemandangan gunung yang cantik dan menawan. Setelah melewati area parkir, pengunjung wajib berjalan kaki untuk mendekati kawasan objek wisata baru purba.

Akses masuk menuju kawasan batu purba adalah melewati salah satu rumah penduduk desa tertinggi di Kulon Progo. Rumah ini berada di tepi jurang, di antara hutan pegunungan Menoreh.

BACA JUGA: Tuk Sirah Kali Pemali, Obyek Wisata Nan Eksotik yang Ada di Brebes

Potret desa tertinggi di kawasan dekat tebing jurang

Saat melewati jalan menuju batu purba Widosari, mungkin pemandangan desa ini sedikit tak lazim. Bahkan, Anda mungkin tidak akan mengira bahwa daerah itu adalah sebuah desa.

Hanya sedikit penduduk saja yang tinggal di Desa Ngargosari. Belum lagi, setiap rumah lokasinya terpencar dan terpisah sendiri-sendiri. Jadi, untuk menyapa tetangga, seorang warga harus berjalan beberapa meter dari rumahnya.

Bertempat tinggal di tengah hutan, kebanyakan penduduknya bekerja mengurus sawah dan kebun. Desa tertinggi ini merupakan pegunungan kapur, yang mana tanahnya relatif keras. Sehingga, ada banyak jurang dan tebing terjal di desa ini.

Tidak ada banyak lahan pertanian seperti di gunung lain yang bisa ditanam sayur-sayuran. Maka dari itu, penduduk lebih banyak mengambil hasil alam, misalnya kayu sengon, cengkeh, dan ada juga kawasan kebun teh.

BACA JUGA: Mengenal Upacara Ngasa di Kampung Adat Jalawastu

Di kawasan Puncak Widosari ini, pemandangan penjuru Yogyakarta bisa terlihat. Di penjuru timur ada kota Yogyakarta, sedangkan di penjuru selatan ada pemandangan Magelang dan Gunung Merbabu.

Kawasan Desa Ngargosari sudah menjadi bagian dari kawasan prioritas dari wisata Borobudur. Memang, lokasi desa wisata ini tidak jauh dari Borobudur, tepatnya di balik Bukit Menoreh tersebut.

Itulah potret desa tertinggi di kawasan batu purba Puncak Widosari. Tempat ini adalah salah satu pilihan lokasi wisata di Kulon Progo. Jika sedang berada di Yogyakarta, destinasi wisata satu ini bisa menjadi pilihan untuk Anda.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *