RADAR TEGAL – Satu keluarga tewas yang awalnya diduga keracunan dan ditemukan warga di sebuah rumah di bekasi ternyata diracun suaminya yang merupakan pembunuh berantai. Pelaku meracuni mereka, lantaran korban mengetahui pembunuhan yang para pelaku lakukan.
Sedikitnya ada 5 korban yang ditemukan warga, tiga di antaranya meninggal dunia yang merupakan ibu dan anak. Ketiga korban yakni Ai Maimunah (40), Riswandi (anak Ai Maemunah), dan Ridwan Abdul Muiz (anak Ai Maemunah).
Baca Juga: Satu Keluarga di Bekasi Tewas, Polisi Uji Kopi Hitam dan Beras
Salah satu pelaku yakni Wowon merupakan suami kedua dari Ai Maimunah. Sementara Riswandi dan Abdul Muis merupakan anak Maimunah dari suaminya terdahulu.
Polisi mengungkap alasan yang melatarbelakangi satu keluraga meninggal keracunan, yakni karena salah satu korban telah mengetahui kegiatan pelaku yang sebelumnya melakukan pembunuhan. Karenanya, keberadaan korban membahayakan posisi pelaku, sehingga mereka meracuninya.
Mengutip laman Tribrata, Kapolda Metro Jaya, Irjen. Pol. M. Fadil Imran mengatakan, pihaknya telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka masing-masing, Wowon Erawon alias Aki, Solihin dan Dede Solehudin.
“Salah satu pelaku adalah suami korban. Awalnya, warga menduga mereka keracunan, namun dari hasil penyelidikan, para pelaku telah meracuni mereka,”katanya.
Menurut Irjen Pol. M. Fadil, hal itu mendasari hasil laboratorium yang menemukan hasil muntahan itu mengandung larutan pestisida yang sangat berbahaya. Kepada petugas, para pelaku mengaku nekat meracuni para korban karena melakukan mengetahui tindak pidana pembunuhan yang mereka lakukan sebelumnya.
“Salah satu korban mengetahui aksi pembunuhan yang dilakukan para pelaku sebelumnya. Sehingga, mereka merasa keberadaan korban membahayakan kedok mereka,”ujarnya.
Baca Juga: Pemulangan 6 ABK Pemalang yang Tewas di Bali Tertahan di Pulau Kambing, Sumenep, Madura
Sebelum meracuni para korban, pelaku telah lebih dulu melakukan serangkaian pembunuhan. Salah satunya terhadap korban Siti yang merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, Siti merupakan seorang TKW. Pada saat itu, para pelaku meminta sejumlah uang kepada Siti dengan janji akan menggandakannya dan memberikan sebuah rumah.
“Sepulangnya Siti ke Indonesia, kemudian menagih janji kepada para pelaku. Namun, para pelaku menyampaikan uangnya ada di Mataram,”kata Kabidhumas.
Selanjutnya, kata Kabidhumas, Wowon kemudian memerintahkan Noneng mertuanya untuk menghabisi nyawa Siti. Hingga, akhirnya Noneng mengeksekusi Siti dengan cara mendorongnya ke laut saat dalam perjalanan ke Surabaya.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes. Pol. Hengki Haryadi mengatakan selanjutnya, penyidik melakukan pengembangan dan menggeledah rumah tersangka. Di rumah itu, petugas menemukan 3 lubang yang di dalamnya ada 4 kerangka. Para pelaku menutup lubang-lubang itu dengan cor-coran semen.
“Jadi tempat menguburkan korban-korban ini, ada yang di sebelah WC, ada di dalam rumah, dan lain sebagainya,” jelas Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
Di rumah salah satu tersangka di Cianjur, Polisi juga menemukan
Dari hasil pemeriksaan laboratorium, salah satu jazad korban diketahui sebagai Siti yang sebelumnya di dorong ke laut. Adapun total jumlah korban keganasan para pelaku di Bekasi ada 3 orang, kemudian di Cianjur ada 4 dan 1 kerangka lagi.
Polisi juga menemukan lubang kosong di rumah tersangka pelaku di Cianjur. Polisi menduga Lubang itu, mereka siapkan untuk mengubur korban selanjutnya.
Baca Juga: Buruh Tani di Tegal Meninggal Dunia Usai Terserempet Kereta
Dari hasil penyelidikan Polisi, ketiga pelaku telah melakukan pembunuhan cukup lama dengan total korban ada 9 orang. Kasus itu, saat ini masih dalam penanganan.
Sebelumnya lima orang tergeletak di sebuah rumah kontrakan di Kampung Ciketing Barat RT 02 RW 03 Kelurahan Ciketing Udik, Bekasi.
Saat itu mulut korban satu keluarga itu dalam kondisi berbusa. Sejumlah tetangga korban mengungkapkan sempat mendengar suara rintihan.
Saat petugas Kepolisian dan perangkat desa membuka pintu rumah kontrakannya, mereka melihat seorang wanita dan anaknya tidak sadarkan diri.
Keduanya tergeletak di ruangan tamu dengan mulut berbusa. Spekulasi yang beredar satu keluarga di Bekasi tewas, karena keracunan makanan.(*)