RADAR TEGAL – Sedimentasi parah yang terjadi di Sungai Jembangan diduga menjadi salah satu penyebab banjir yang kerap melanda wilayah Kecamatan Adiwerna. Oleh karenanya, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Moh. Faiq akan berupaya mencari solusi terkait persoalan itu.
Untuk mendapatkan data di lapangan, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Moh. Faiq meninjau langsung Sungai Jembangan yang membentang di sejumlah desa di Kecamatan Adiwerna. Hasilnya, sungai tersebut mengalami sedimentasi yang cukup parah sehingga kerap menyebabkan banjir.
Ketua DPRD bersama sejumlah pejabat itu memulai blusukannya dari Desa Tembok Kidul yang berbatasan dengan Tembok Banjaran. Di sinilah terlihat sedimentasi yang cukup parah.
Saat berbincang dengan Kepala Desa dan OPD terkait, muncul usulan untuk pembangunan tanggul di sebelah barat sungai. Sehingga, dapat membendung luapan air jika volumenya meningkat.
Rombongan kemudian melanjutkan tinjauannya ke Desa Tembok Banjaran yang juga terdapat jembatan. Di sekitarnya juga terlihat pemandangan yang sama, Sungai yang mengalami sedimentasi.
Baca Juga: Ketua DPRD Kabupaten Tegal Beri Masukan Penyusunan RKPD
Di lokasi ini, ada usulan untuk membangun sodetan dari Sungai Jembangan menuju Sungai Gung. Namun, hal itu tidak bisa terlaksana karena struktur tanahnya lebih rendah.
Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Lemahduwur yang berbatasan dengan Desa Pesarean. Sedimentasi parah yang mengakibatkan laju air terhambat juga terjadi.
Kondisi itu, semakin parah dengan hilangnya pintu air di sana. Hilir Sungai Jembangan itu juga terdapat aliran sungai menuju Pesarean dan Kajen Kecamatan Talang.
Dalam keterangannya, Ketua DPRD Kota Tegal Moh. Faiq mengatakan, kunjungan lapangan itu untuk menindaklanjuti aduan masyarakat, kepala desa dan Camat Adiwerna. Mereka mengadukan terkait dengan banjir di wilayah tersebut.
Nantinya, kata Faiq, pihaknya akan mencari data dan kajian, sehingga bisa menemukan solusi. Jika sudah ada kajian dari OPD masing-masing, maka bisa harapannya, ada kebijakan untuk penganggaran di APBD 2024 atau di ubahan 2023.
“Solusinya untuk mengatasi itu dengan normalisasi. Namun, itu kewenangan PSDA Jateng, sehingga kami akan koordinasi dengan agar ada tindak lanjut,” ujarnya.
Selain normalisasi, kata Faiq, yakni dengan membuat sodetan Sungai Jembangan dan pembangunan tanggul. Termasuk juga akan memperbaiki pintu air.
“Usulan itu belum bisa diputuskan karena harus menunggu kajian dari OPD terkait,”tandasnya.
Faiq mengungkapkan, Kecamatan Adiwerna penduduknya cukup tinggi. Selain itu, potensi ekonominya juga tinggi, karena ada Pasar Banjaran dan Pasar Bawang.
“Jika banjir tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada semua sektor, baik ekonomi, pendidikan, sosial dan kesehatan,”Terangnya.
Sementara itu, dalam kunjungannya itu, tampak mendampingi Kabid Jalan dan Jembatan DPUPR M Nuh, Kabid SDA DPUPR Sudarso, Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Arief Ardian, Sekcam Darmawan, Anggota Koramil Adiwerna, para kades di dan kelompok masyarakat lainnya. ***
