:

5 Makam Tokoh Berpengaruh di Tegal, Ada Makam Raja Mataram


Makan tokoh penting di Tegal
Makam para tokoh penting di Tegal (Foto: inews.Tegal)

RADAR TEGAL – Cagar budaya di Tegal sangat banyak dan berpotensi menjadi wisata yang menyangkut nilai-nilai leluhur masyarakat Tegal. Salah satunya adalah keberadaan makam orang-orang berpengaruh dan memiliki sepak terjang kehidupan yang melegenda. 

Berikut 5 makam orang berpengaruh di Tegal

Makam Sunan Amangkurat I 

Sang Raja Kesultanan Mataram pada periode 1646-1677 dimakamkan di Desa Pesarean, Adiwerna, Kabupaten Tegal.

Sunan Amangkurat I lahir tahun 1619 dan wafat saat mengatasi pemberontakan Mas Alit, adiknya sendiri. 

Makam raja Mataram ini berbentuk cungkup rumah tajug yang terbuat dari kayu jati. Makamnya juga menggunakan pagar batu merah dan mengelilingi area pesarean tersebut. 

Luas kompleks makam Amangkurat I sekitar 1,1 hektare dengan makan panjang dan lebar 7 meter. Makan ini juga memiliki kondisi yang baik, dan orang boleh berkunjung. 

BACA JUGA : Fakta Pura Mangkunegaran di Solo, Wisata Budaya Jawa-Eropa

Makam Gendowor 

Raja Amangkurat I memiliki seorang prajurit setia yang menemari pelariannya dari Plered ke Batavia. Pranantaka atau Gendowor inilah prajurit setia tersebut. 

Sebuah sejarah mencatat, Gendowor pernah mendapat perintah untuk menuju Tegal menjemput Adipati Mertoloyo saat raja Amangkurat  tiba di Banyumas. 

Namun, sebelum Adipati Mertoloyo sampai Banyumas, sang raja wafat terlebih dahulu di Ajibarang, Tegal. Gendowor dalam sejarahnya menjaid pengganti Adipati Martoloyo dan mewarisi pejuangan atasannya tersebut. 

Sepeninggalnya Adipati Mertoloyo, Gendowolah yang mengambil alih pemerintahan selama tiga tahun. Ia mampu menggerakkan ekonomi dengan membuka lahan pertanian dan memberi dampak positif di wilayahnya. 

Di tahun 1680, Gendowor mengalami tragedi penembakan oleh pasukan Belanda saat di Tembok Banjaran, Adiwerna. Hal inilah yang membuatnya tewas seketika. 

Gendowor sangat terkenal oleh masyarakat Tegal dan makamnya juga memiliki banyak pengunjung. Hidup Gendowor juga sederhana meski pernah menjabat sebagai penguasa. 

BACA JUGA: Jalan-Jalan Ke 4 Bangunan Bersejarah di Kota Tegal Ini Yuk!

Makam Kyai Djinten atau Mbah Dagan 

Kyai Djinten merupakan tokoh yang menyebarkan agama islam di wilayah Desa Balamoa, Kecamatan Pangkah. Selain menguasai ilmu agama, Kyai Dagan juga mendirikan pesantren untuk mengajarkan ilmu pertanian dan ilmu kanuragan. 

Makam kyai ini berlokasi di Desa Tembok Luwung, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Makamnya dapat ditemukan dengan mudah karena lebih tinggi dari makam lainnya. 

Kyai Djinten juga meninggalkan warisan sebuah benda pusaka keris yang sekarang tersimpan di Museum Sekolah Slawi dengan prasati aksara Jawa. 

Makan Semedo 

Salah satu wisata religi di Tegal adalah Makam Semedo yang hingga hari ini selalu ramai pengunjung berziarah. Makam Semedo Tegal terdapat beberapa makam para tokoh Tegal. 

Para tokoh tersebut seperti Pangeran Suryo Hadi Kusumo (Mbah Semedo), makam Mas Panji Haji Tjokronegoro VI (Bupati Tegal ke-12) 

Makam mbah Semedoo memiliki panjang 2 meter dengan bahan terbuat dari keramik dan porselen. Sedangkan makan bupati ke-12 tersebut memiliki panjang 2,5 meter dengan tinggi 4,5 meter. 

Kedua makan orang penting tersebut telah mengalami pemugaran di tahun 1987 dan tahun 2015. Maka tak heran apabila kondisi makan di sini cukup terawat. 

Makan Pangeran Benowo 

Seorang penyebar agama islam di Desa Balamoa, Pangkah, Kabupaten Tegal salah satunya adalah Pangeran Benowo. Ia adalah keturunan Sultan Hadiwijaya Kerajaan Pajang. 

 

Pangeran Benowo bukan saja mengajarkan agama islam kepada penduduk setempat, melainkan juga mengajarkan ilmu pertanian di pondok pesantren. Hal ini menimbulkan peningkatan pertanian di Desa Balamoa. 

Pada tahun 1684, Pangeran Benowo wafat dan makamnya di Desa Balamoa berdekatan dengan makan Nyai Jinten. Hingga hari ini kondisi makan putra Sultan Hadiwijaya sangat terawat. 

BACA JUGA: Gendowor Pengganti Adipati Martoloyo di Tegal yang Ditakuti VOC 

Berbagai makam tokoh di atas bukan hanya sebagai kenangan, melainkan menjadi sebuah cara untuk mengingat perjuangan dan kebaikan mereka. Jangan lupa bagikan pengalamanmu saat berkunjung ke makan bersejarah di atas, ya.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *