RADAR TEGAL – Sedikitnya ada 9 desa di Kabupaten Brebes terendam banjir, Kamis 2 Maret 2023. Selain merendam pemukiman warga, banjir juga merendam lahan pertanian padi dan bawang merah.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes mencatat, ada 9 desa yang terkena banjir. Jumlah itu tersebar di empat kecamatan.
Seperti di Kecamatan Brebes, terdapat sejumlah desa yang terdampak banjir. Yakni, Desa Lembarawa dan Kalimati. Selanjutnya, Kecamatan Larangan seperti Desa Karangbale, Siandong. Kecamatan Songgom di Desa Dukuhmaja dan Jatirokeh. Kecamatan Jatibarang yakni Desa Kemiriamba, Bojong dan Rengas Bandung.
“Desa yang terdampak banjir itu ada di empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Brebes, Jatibarang, Songgom dan Larangan,” ungkap Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Brebes Rismanto kepada wartawan.
Hingga sore tadi, pihaknya terus melakukan pendataan di lokasi bencana. Belum diketahui secara pasti jumlah rumah yang terdampak. “Petugas masih melakukan pendataan,” jelasnya.
Selain Rendam 9 Desa, Banjir Juga Rendam Lahan Pertanian
Dia menyebutkan, banjir yang terjadi karena luapan sungai di masing-masing desa. Sebab, hujan deras sempat mengguyur sejak Rabu sore hingga malam. Beberapa saluran dan sungai di Brebes tak bisa menampung air hujan dan meluap masuk rumah warga dan menggenangi sawah. Selain rumah lahan pertanian padi dan bawang juga terendam. Di Desa Lembarawa misalnya, ada puluhan hektar lahan padi dan bawang yang tenggelam. Tanaman tanaman ini bahkan tidak terlihat pucuknya karena kedalaman air.
Kades Karangbale H. Rifa’i mengatakan, air mulai masuk ke pemukiman warga sejak pukul 16.00 WIB Rabu sore. Air tersebut merupakan limpasan dari sejumlah sungai yang ada di wilayah setempat.
“Air yang masuk ke pemukiman warga ini merupakan luapan atau limpasan dari sungai-sungai yang ada di dekat pemukiman warga,” ujarnya, Kamis 2 Maret 2023.
Seperti diketahui, banjir tersebut merupakan luapan dari beberapa sungai yang ada di dekat desa setempat. Yakni, Sungai Kluwut, Sungai Haur, Sungai Sumirah, Sungai Tebet, Sungai Cibogor dan Sungai Ciawi.
Rifa’i menyebutkan, memang sejumlah sungai yang ada sudah mulai dangkal akibat adanya sedimentasi (pendangkalan). Karenanya, pihaknya telah mengusulkan adanya normalisasi di sejumlah sungai ke pemerintah.
“Kita dari pemerintah desa telah melakukan upaya normalisasi, namun cuma bertahan satu setengah tahun. Ini sudah mulai ada pendangkalan lagi,” jelasnya.
“Dan kami juga sudah mengusulkan bantuan untuk dilakukan normalisasi di sungai yang ada di wilayah Desa Karangbale,” lanjutnya.
Salah seorang warga Desa Karangbale Asih saat ditemui di rumahnya nampak sedang melakukan bersih-bersih. Nampak, lumpur bekas banjir masuk ke kediamannya.
Sekedar informasi, selain merendam pemukiman, banjir limpasan itu juga merendam persawahan, ruas jalan nasional dan jalan desa. Kalau Jalan Nasional sempat tergenang sekitar kurang lebih 30 cm, jalan desa sekitar 60 cm dan persawahan sekitar 100 cm.***