:
Islami  

Apakah Muntah Membatalkan Puasa? Ini Jawabannya


Apakah Muntah Membatalkan Puasa
MUNTAH- Gejala mual yang berujung muntah kerap muncul saat puasa. Apakah muntah membatalkan puasa? (Instagram.com/tiarawidyahartan)

RADAR TEGAL- Apakah muntah membatalkan puasa? Pertanyaan itu kerap muncul saat membahas tentang bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang.

Mungkin di antara kamu ada juga yang memiliki pertanyaan yang sama dan kebingungan dengan jawabannya. Jika ingin mengetahuinya, kamu wajib menyimak artikel ini sampai selesai.

Karena di dalamnya akan memuat tentang jawaban apakah muntah membatalkan puasa. Muntah sendiri memang kerap terjadi saat seseorang dalam kondisi tertentu.

Seperti tengah hamil di trisemester pertama, tengah sakit atau mengalami kondisi yang bisa memicu seseorang muntah. Namun, sebelum membahas tentang itu, ada baiknya kita berbicara tentang puasa terlebih dahulu.

Puasa adalah rukun Islam yang keempat dan wajib dijalankan semua orang beriman di bulan Ramadhan. Ibadah ini mengandung pengertian menahan lapar dan haus serta semua hal yang membatalkan puasa. Waktunya mulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari.

Bagi umat Islam, ibadah wajib di bulan Ramadhan ini sangat spesial. Karenanya berbagai persiapan menyambut bulan puasa sudah mulai dilakukan jauh-jauh hari.

Salah satunya hal yang perlu dipersiapkan menjelang bulan suci Ramadhan adalah kesiapan fisik. Karena tidak makan dan minum sepanjang hari selama satu bulan membutuhkan kondisi kesehatan yang prima.

Tujuannya tentu agar ibadah puasa selama sebulan menjadi lancar tanpa hambatan. Hanya saja, terkadang ada saja yang kerap menjadi kendala orang berpuasa.

Salah satunya mendadak sakit hingga muntah-muntah ketika tengah berpuasa. Hal ini kerap menjadi penghambat seseorang berpuasa.

Apakah Muntah Membatalkan Puasa?
Ilustrasi Mual. (Instagram.com/hamcinta)

Namun, apakah muntah membatalkan puasa? Simak penjelasan di bawah ini ya.

Apakah Muntah Membatalkan Puasa?

1. Penyebab Muntah saat Puasa

Salah satu masalah kesehatan yang kerap muncul di tengah pelaksanaan ibadah puasa adalah mual dan muntah. Kondisi ini mungkin pernah dialami sebagian besar orang yang berpuasa.

Namun, tahukan kamu jika hal ini bisa dihindari jika mengetahui penyebabnya? Muntah sendiri merupakan salah satu tanda adanya gangguan kesehatan pada seseorang.

Hal ini kerap muncul di saat bulan puasa bisa jadi karena perubahan pola makan selama Ramadhan. Perubahan tersebut rupanya mempengaruhi kesehatan kamu hingga berujung muntah.

Tidak hanya soal pola makan yang berubah, menu saat bulan puasa yang terkadang berbeda dengan hari biasa juga bisa menjadi pemicu muntah. Umumnya keinginan mau muntah seperti mual muncul setelah sahur.

Selain itu, terkadang muncul juga di tengah hari sehingga membuat kamu khawatir akan puasamu. Biasanya dialami di hari-hari pertama puasa.

Untuk menghindarinya, tentu kamu harus mengenali penyebab muntahmu. Sehinggga kamu bisa melakukan pencegahan agar hal itu tidak mengganggu ibadahmu.

Apakah Muntah Bisa Membatalkan Puasa?
Ilustrasi muntah. (Instagram.com/darsiti05)

Secara garis besar, mual dan muntah saat puasa sebenarnya bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Beberapa hal terjadi karena sistem pencernaan yang harus beradaptasi dengan pola makan puasa.

Namun, jika frekuensi muntah dan mual terlalu sering hingga menyebabkan kamu lemas dan kekurangan cairan, tentu kamu membutuhkan pertolongan medis.

Secara umum, penyebab mual muntah saat puasa adalah riwayat gangguan pencernaan. Selain itu, makanan dan minuman yang kita konsumsi saat sahur dan berbuka puasa.

Apalagi, sejumlah makanan dan minuman tertentu dapat meningkatkan risiko kenaikan asam lambung saat puasa. Di luar itu, aktivitas sehari-hari juga terkadang menjadi pemicu muntah lainnya.

BACA JUGA: Apakah Mimpi Basah Membatalkan Puasa? Simak Jawabannya di Sini

Beberapa faktor yang menjadi pemicu muntah saat puasa di antaranya:

Makan Terlalu Cepat saat Sahur atau Berlebihan

Merasa ingin makan cepat dan banyak di waktu sahur agar saat berpuasa lebih bertenaga? Stop kebiasaan ini ya.

Karena hal ini bisa menjadi penyebab mual dan muntah di pagi atau siang harinya. Makan terlalu cepat juga memicu muntah saat puasa.

Hal ini akan membuat lambung bekerja terlalu berat saat mencerna makanan. Ketika organ pencernaan ini tidak sanggup lagi menampung atau mencerna maka hal tidak diinginkan bisa terjadi.

Sistem pencernaan dalam tubuh kita akan memaksa makanan yang berlebih agar keluar dari tubuh melalui muntah. Karenanya mengatur porsi makan saat sahur sangat penting.

Sering Makan Pedas saat Sahur

Bagi para penyuka pedas, tidak ada hari tanpa makan makanan pedas. Termasuk saat sahur di bulan puasa dan berbuka.

Namun, tahukah kamu jika sering makan makanan pedas saat sahur dapat memicu muntah? Pasalnya, hal ini bisa memicu gangguan pada organ pencernaan kamu.

Apakah Muntah Membatalkan Puasa?
Makan Sahur. (Jawapos.com)

Meski memang terasa nikmat dan bisa meningkatkan nafsu makan, mengonsumsi terlalu sering makanan pedas saat sahur tidak dianjurkan.

Apalagi bagi orang-orang yang memiliki riwayat gangguan pencernaan. Seperti tukak lambung, gastritis dan Gerd. Makan makanan pedas akan memperparah kondisi organ tersebut terutama saat puasa.

Makan Makanan Berminyak saat Sahur

Selain makanan pedas, makan makanan berminyak saat sahur juga memicu terjadinya mual dan muntah saat puasa di esok atau siang harinya. Pasalnya, makanan berminyak memiliki kandungan lemak yang tinggi.

Karenanya, jika kamu terlalu banyak makan makanan berminyak di saat sahur, pencernaan akan lebih lambat. Lambung kamu pun menjadi lambat dalam mengosongkan makanan.

Hal ini kemudian bisa berefek menjadi rasa mual yang berujung muntah. Pernah mengalaminya?

Tidur Setelah Makan Sahur

Meski kerap dianggap hal biasa bagi masyarakat kita, tetapi langsung tidur setelah makan sahur sangat tidak dianjurkan. Karena hal ini bisa menyebabkan rasa mual dan muntah saat puasa.

Apakah Muntah Membatalkan Puasa?
Ilustrasi (Instagram.com/hamcinta)

Terutama jika kamu penderita GERD atau Gastroesophaegal reflux disease atau suatu keadaan ketika asam lambung naik. Biasanya gejala yang timbul adalah mual dan muntah.

BACA JUGA: Apakah Menangis Membatalkan Puasa? Cek Hukumnya Menurut Islam Di Sini

2. Cara Mencegah Muntah saat Puasa

Setelah tahu penyebabnya, lalu bagaimana cara mencegah muntah saat puasa? Tentunya, kita harus menghindari pencetusnya.

Hal pertama yang bisa kita lakukan untuk mencegah muntah tentunya dengan mengatur pola makan saat sahur dan berbuka puasa. Menu-menu untuk makan di kedua waktu tersebut juga harus lebih diperhatikan.

Beberapa poin yang bisa kamu lakukan selama puasa di antaranya:

Makan Secukupnya dan Secara Perlahan

Atur ulang porsi makanan kamu agar jangan sampai berlebihan. Ambil secukupnya agar perut tidak terlampau kenyang yang berujung mual.

Nikmati makanan sahurmu dengan baik dengan cara menyantapnya secara perlahan. Dengan mengunyah makanan secara perlahan, lambung dapat mencerna makananmu dengan baik.

Kurangi Makanan Pedas dan Berminyak

Karena menjadi salah satu pemicu mual dan muntah saat puasa, kurangi makanan pedas dan berminyak saat sahur. Pilihlah menu makanan yang lebih sehat dan bergizi.

Kamu harus selalu menambahkan porsi sayur, buah, sumber protein hewani dan nabati serta menu makanan gizi seimbang lainnya dalam menu sahur kamu. Makanan yang berlemak dan berbumbu tajam juga dihindari ya.

Makan Makanan yang Hambar

Saran ini terutama buat kamu yang mengalami kondisi mual dan muntah yang cukup kronis saat puasa. Cobalah untuk menyantap makanan hambar seperti roti tawar dan biskuit saat sahur. Makanan tersebut punya kemampuan menyerap asam lambung dan bisa menenangkan perut.

Jangan Langsung Tidur Setelah Sahur

Karena menjadi salah satu pemicu mual dan muntah saat puasa, maka kamu sangat tidak disarankan langsung tidur saat puasa. Berilah jeda waktu antara makan sahur dengan waktu tidur setelah sahur.

Pergunakan waktu tersebut untuk hal-hal yang lebih bermanfaat seperti persiapan salat subuh, tadarus Alquran atau membersihkan rumah. Tujuannya agar sistem pencernaan kamu punya waktu untuk mencerna makanan sahur.

3. Jika Terlanjur Muntah

Lalu bagaimana jika terlanjur muntah saat berpuasa? Apakah puasa kita menjadi batal dan kita harus mengqadhanya nanti?

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan HR Bukhori, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi dan An Nasai, jika muntah yang terjadi tidak disengaja maka hal itu tidak akan membatalkan puasa. Jadi siapa saja yang mengalaminya, bisa melanjutkan puasanya.

“Siapa saja yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya mengqadha puasanya. Akan tetapi barang siapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya mengqadha puasanya.”

Karenanya, sesuai hadis tersebut, para ulama berpendapat bahwa muntah tidak membatalkan puasa jika terjadi secara tidak sengaja. Jika kamu mengalaminya, kamu masih bisa melanjutkan puasanya.

BACA JUGA: Apakah Keramas Dapat Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Lengkapnya

4. Muntah yang Membatalkan Puasa

Meski tidak membatalkan puasa tetapi mayoritas ulama berpendapat bahwa muntah juga bisa membuat batal. Hal ini terjadi jika seseorang yang sudah terdesak muntah tetapi tidak mengeluarkannya.

Puasanya menjadi batal jika dia malah menelan kembali muntahannya. Hal ini secara medis juga tidak baik.

Jika isi perut sudah mencapai kerongkongan, maka sebaiknya segera dimuntahkan. Karena jika tidak maka akan risiko lain dari menelannya kembali. Seperti menyumbat kerongkongan hingga masuk ke saluran pernapasan.

Terlepas dari itu, kamu bisa membatalkan puasa jika kondisi fisik tidak memungkin. Apalagi jika muntah terjadi secara terus menerus.

5. Pertolongan Pertama Setelah Muntah

Saat mengalami muntah ketika sedang berpuasa, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai pertolongan pertama. Ini berlaku bagi kamu yang memang secara fisik tidak bisa melanjutkan puasa karena sakit.

Pertolongan pertama setelah muntah yang bisa kamu lakukan di antaranya:

  • Minum air putih sedikit demi sedikit untuk mencegah dehidrasi
  • Konsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi lebih sering
  • Hindari makanan terlalu manis, berminyak, pedas, asin atau semua yang berbumbu kuat
  • Jangan konsumsi makanan atau produk beraroma kuat yang menyengat
  • Kurangi makanan padat hingga muntah berhenti
  • Jangan gunakan obat-obatan yang mengiritasi lambung.
  • Segera minum oralit atau cairan gula garam.

Jika perlu, kamu bisa ke dokter setelah muntah saat puasa. Beberapa pertimbangan yang membutuhkan penanganan medis jika muncul beberapa gejala di bawah ini:

  • Muntah karena keracunan makanan
  • Berlangsung lebih dari 24 jam
  • Ada darah dan merasakan nyeri dada
  • Sakit perut parah atau kram
  • Penglihatan buram
  • Merasa bingung dan linglung
  • Demam tinggi dan leher terasa kaku
  • Sakit kepala berat
  • Feses berbau dan muntahan berbau menyengat
  • Perdarahan rektal
  • Muncul tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, berkurangnya frekuensi buang air kecil dan urine gelap.

Demikian penjelasan mengenai pertanyaan apakah muntah membatalkan puasa beserta hal lainnya yang terkait. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan selamat berpuasa. ***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *