:

Roh Leluhur dalam Hidangan Sate Lilit, Mitos atau Fakta?


Sate lilit
Sate lilit, salah satu kuliner khas Bali

RADAR TEGAL – Apakah Anda pernah berkunjung atau liburan ke Bali? Selain menikmati wisata alamnya yang sudah masuk ke kancah dunia, salah satu hal penting yang tidak boleh terlewat dalam liburan adalah kuliner! Nah, Bali punya salah satu makanan khas yaitu sate lilit.

Sate lilit adalah sate khas Bali yang tidak seperti sate-sate biasanya di penjuru Indonesia lainnya. Sate ini tidak tersaji dengan tusukan daging, melainkan dagingnya dililitkan ke tusukan sate, seperti namanya.

Daging sate lilit umumnya berasal dari ayam atau ikan. Tidak ada daging sapi, sebab mayoritas masyarakat Bali adalah umat agama Hindu, yang mana memakan daging sapi adalah larangan. Nah, daging sate itu memiliki campuran rempah yang membuatnya nikmat.

Tetapi, selain kelezatannya yang sudah tidak meragukan lagi, sate lilit juga mempunyai mitos mengenai asal-usulnya. Hal ini juga jadi salah satu daya tarik dan keunikan kuliner ini, yaitu cerita yang tersimpan di baliknya. Seperti apakah mitosnya? Simak di bawah ini.

BACA JUGA: Batibul dan Balibul: Sejarah Sate Kambing Muda di Tegal

Kepercayaan roh leluhur dalam sate lilit

Ada yang percaya bahwa sate ini merupakan simbol dari persatuan masyarakat Bali. Hal ini karena bentuk dagingnya yang melilit atau membelit tusuk sate. Ada juga yang percaya bahwa sate ini simbol keperkasaan laki-laki, sebab di zaman dulu yang mengerjakan proses pembuatannya hanya pria.

Sate khas Bali ini rupanya punya keterkaitan dengan roh leluhur. Mitos ini juga terpengaruh secara besar oleh kepercayaan yang berkembang di sekitar, yakni Hindu seperti yang kita tahu.

Bagi umat Hindu, para roh leluhur punya peran penting dalam kegiatan sehari-hari. Mereka juga percaya jika para roh leluhur juga ikut andil dalam proses memasak dan memakannya.

Jadi, berdasarkan kepercayaan ini, para leluhur ikut bergabung menikmati hidangan. Sehingga, sate khas Bali ini menjadi salah satu bagian dari penghormatan sederhana hingga ritual keagamaan dan adat khusus.

BACA JUGA: Filosofi Nasi Tumpeng, Asal Mula Tradisi Perayaan Syukuran di Indonesia

Akan tetapi, sekarang semua orang bisa merasakan sate lilit. Banyak warung makan di daerah Bali yang menjajakan sate ini sebagai hidangan utama. Jika Anda sedang berada di Bali, jangan lupa untuk mencicipi hidangan khas Bali satu ini, ya!***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *