:

Wabah Leptospirosis Tewaskan 9 Warga di Jatim, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya


Wabah Leptospirosis

RADAR TEGAL – Wabah Leptospirosis telah melanda Jawa Timur sejak awal tahun 2023. Penyakit yang muncul karena infeksi bakteri oleh spiroket dari genus Leptospira. Penyakit ini dapat mempengaruhi manusia dan hewan, yang menular melalui kontak dengan urine hewan yang terinfeksi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa Wabah Leptospirosis atau penyakit ini timbul karena kencing tikus yang sudah terdeteksi di sejumlah daerah di Jawa Timur. Karena itu, Khofifah meminta warganya untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di tengah musim hujan.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, kasus Wabah Leptospirosis tercatat sudah ada 606 kasus. Tahun ini, terhitung hingga 5 Maret 2023, jumlahnya sudah tercatat 249 kasus leptospirosis dengan 9 kasus kematian.

BACA JUGA: Cara Ampuh Sembuhkan Wasir Hingga Akarnya, Berhasil Sembuh Total

Dari total 249 kasus Wabah Leptospirosis itu, terbanyak ada di Pacitan, yakni 204 kasus dengan 6 kasus kematian. Selain itu, Kabupaten Probolinggo juga memiliki 3 kasus dengan 2 kematian, Gresik 3 kasus, Lumajang 8 kasus, Kota Probolinggo 5 kasus dengan 1 kematian, Sampang 22 kasus dan Tulungagung 4 kasus leptospirosis.

mengenal gejala leptospirosis

Gejala leptospirosis biasanya muncul 5-14 hari setelah terpapar bakteri Leptospira. Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali, atau hanya mengalami gejala ringan. Gejala leptospirosis yang umum meliputi:

  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Nyeri otot dan sendi
  4. Mual dan muntah
  5. Ruam kulit
  6. Mata kuning
  7. Kehilangan nafsu makan
  8. Kebingungan

Pada kasus yang lebih serius, leptospirosis dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  1. Kerusakan hati dan ginjal
  2. Masalah pernapasan
  3. Meningitis
  4. Pendarahan
  5. Kegagalan organ
  6. Meningkatkan risiko infeksi sekunder

cara mencegah Leptospirosis

  1. Hindari kontak dengan urine hewan yang terinfeksi. Kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi dapat menyebabkan penyebaran bakteri Leptospira. Hindari menyentuh atau membersihkan urine hewan dan cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir.
  1. Menghindari berenang di air yang terkontaminasi. Air yang terkontaminasi dengan urine hewan yang terinfeksi dapat menjadi sumber penyebaran bakteri Leptospira. Hindari berenang atau mandi di air yang tidak jelas, seperti kolam renang umum atau sungai yang terkontaminasi.
  1. Menjaga kebersihan lingkungan. Membersihkan lingkungan sekitar, seperti menghilangkan tempat persembunyian tikus atau binatang pengerat lainnya, serta menjaga agar lingkungan sekitar selalu bersih dan kering.
  1. Vaksinasi. Vaksinasi untuk hewan peliharaan dapat membantu mencegah penyebaran bakteri Leptospira dari hewan ke manusia.
  1. Menghindari kontak dengan binatang liar. Menghindari kontak dengan binatang liar yang terinfeksi dapat membantu mencegah penyebaran bakteri Leptospira.

BACA JUGA: 7 Manfaat Kulit Bawang, Ternyata Bisa Atasi Peradangan Hingga Infeksi

kesimpulan

Leptospirosis adalah penyakit yang muncul akibat infeksi bakteri Leptospira yang dapat menular melalui urine hewan yang terinfeksi. Gejala leptospirosis dapat bervariasi dari ringan hingga serius, dan tindakan pencegahan seperti menghindari kontak dengan urine hewan yang terinfeksi, menjaga kebersihan lingkungan, dan vaksinasi untuk hewan peliharaan dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini.

Penting untuk selalu menghindari kontak dengan air atau lingkungan yang terkontaminasi dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran bakteri Leptospira. Jika Anda mengalami gejala leptospirosis, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Perawatan yang tepat dan dini dapat membantu mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan.

Demikian informasi mengenai Wabah Leptospirosis. perlu bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar hunian tetap aman dan nyaman.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan