RADAR TEGAL – Nelayan dari dua desa di Kabupaten Brebes terlibat bentrok di tengah laut, Rabu 8 Februari 2023. Bentrok tersebut dugaannya gegara jaring nelayan nyangkut di perahu nelayan.
Informasi beredar, saat itu kapal nelayan dari Desa Prapag Lor, Kecamatan Losari tengah menebar jaring badong (alat tangkap kepiting). Di saat yang bersamaan, ada kapal nelayan dari Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes melintas di atas jaring kapal nelayan Prapag Lor. Saat itu pula, nelayan dari dua desa ini tersulut emosi yang akhirnya bentrok di tengah laut dekat Desa Kaliwlingi.
Pemilik kapal dari Desa Prapag Lor Karyo (55) mengaku saat itu dia bersama dengan 4 anak buah kapal (ABK). Awalnya mereka menebar jaring badong di perairan Desa Kaliwlingi. Namun kapal nelayan Desa Kaliwlingi melintasi jaring yang mereka tebar.
“Karena jaring tersangkut kapal nelayan Kaliwlingi, saya ambil golok untuk memutus tali jaring supaya tidak tersangkut terus. Kapal saya di tabrak rusak, jadi kita emosi. Saya pegang golok bukan untuk mengancam atau mengacungkan ke mereka,” ujarnya kepada wartawan.
BACA JUGA: Kapal Nelayan Asal Brebes Tenggelam di Perairan Babel, 2 ABK Belum Ditemukan
Setelah kejadian itu, nelayan Prapag Lor dibawa mendarat ke Pelabuhan Kaliwlingi.
“Kita berlima di bawa ke Balaidesa Kaliwlingi. Saat di balaidesa, mereka masih emosi juga,” jelasnya.
Sementara itu, Wasri, nelayan Desa Kaliwlingi mengaku awalnya sudah meminta maaf karena telah melintasi jaring nelayan Desa Prapag Lor. Mereka juga meminta maaf lantaran tidak sengaja menabrak kapal nelayan Desa Prapag Lor.
“Kita sudah minta maaf tapi di sananya terus emosi dan tidak memaafkan. Akhirnya kita juga ikut emosi,” terangnya.
BACA JUGA: Rumah Produksi Ikan Asap di Brebes Terbakar
Penyelesaian salah paham ini berlangsung di Balaidesa Kaliwlingi. Namun menemui jalan buntu. Akhirnya, Satpolairud Polres Brebes dan Polsek Brebes mendatangi Balaidesa Kaliwlingi untuk memediasi kedua belah pihak. Mediasi tetap berjalan buntu yang akhirnya mediasi berlanjut ke Kantor Dinas Perikanan Brebes.
Menanggapi permasalahan ini, Sekertaris Dinas Perikanan Brebes Maskorim mengatakan, perselisihan antarnelayan di tengah laut memang sering terjadi. Namun, permasalahan itu bisa selesai saat itu juga.
Sayangnya, dalam perselisihan nelayan kali ini kedua belah pihak belum bisa saling menyadari yang akhirnya harus diselesaikan di darat.
“Alhamdulillah setelah kami mediasi, kedua belah pihak sudah saling memaafkan. Walaupun tadi sempat masih emosi. Kami berharap permasalahan seperti ini tidak terjadi lagi. Karena bagaimanapun mereka juga punya tujuan sama, mencari nafkah untuk keluarganya,” tandasnya.***
