:
Lokal  

Mitos Daerah Ini Unik! Seputar Larangan Makan Angsa di Banyumas


Larangan memakan angsa di Banyumas
Seputar mitos larangan memakan angsa di Banyumas

RADAR TEGAL – Mitos yang ada di masyarakat biasanya merupakan suatu takhayul, berdasarkan kepercayaan suatu masyarakat. Biasanya, ada kisah atau bahkan sejarah tertentu yang menyebabkan kepercayaan mitos tersebut berkembang. Salah satunya adalah mitos larangan memakan angsa di Banyumas.

Larangan untuk memakan sesuatu biasanya berasal dari alasan seperti kesehatan atau panduan dokter. Tetapi, larangan memakan angsa di Banyumas adalah hal lain, sebab ini terjadi di daerah Banyumas saja. Mitos yang sama juga beredar di warga Purbalingga, Cilacap, dan Kebumen.

Larangan memakan angsa di Banyumas juga seolah menjadi aturan tidak tertulis yang hanya menyebar lewat mitos saja. Uniknya, warga boleh memelihara angsa, hanya tidak boleh memakannya saja. Ternyata, ada sejarah tertentu yang menjadi asal muasal larangan ini.

BACA JUGA: Dijuluki Burung Kematian! Di Balik Mitos Jawa tentang Burung Kedasih

Larangan memakan daging angsa di Banyumas

Konon, zaman dahulu, ada sebuah peristiwa yang menimpa pembesar Karesidenan Banyumas. Pejabat tinggi tersebut menggelar acara jamuan besar yang juga diikuti oleh para warga. Hidangan dari acara tersebut adalah dari sembelihan daging angsa.

Semua orang berpesta ria sampai lupa diri. Akan tetapi, hal yang tidak terduga terjadi. Pejabat tinggi karesidenan itu meninggal karena terbunuh dalam acara tersebut. Orang-orang lalu mengaitkannya dengan daging angsa yang jadi sajian dalam acara.

Kejadian ini semakin meninggalkan kesan tidak baik sebelumnya tetua sudah membuat larangan tindakannya. Semenjak saat itulah orang-orang pun takut untuk memakan daging angsa. Mereka menghindari menyembeli unggas satu itu sekalipun sedang tidak menggelar acara khusus.

Ada yang menceritakan bahwa sebenarnya, larangan para tetua untuk memakan angsa adalah peringatan untuk hati-hati. Sebab pada masa itu kondisi belum aman di tengah persaingan politik yang ketat. Jadi, untuk menghindari dari hal buruk, para tetua melarang mengonsumsi makanan dalam acara.

Akan tetapi, petuah tersebut terabaikan karena semua orang berpesta sampai lupa diri. Akibatnya, semua orang lengah dan tidak waspada sehingga menyebabkan insiden yang tidak menyenangkan terjadi.

Hal ini akhirnya berkembang menjadi mitos larangan memakan angsa di Banyumas. Bahkan, konon jika ada yang memaksa tetap makan daging angsa, konsekuensinya bisa menakutkan. Alam akan menurunkan hujan deras dan petir akan menyambar orang yang melanggar aturan tersebut.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *