RADAR TEGAL – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo blusukan lagi. Kali ini Ganjar blusukan ke pasar mengecek harga serta stok komoditas beras dan minyak goreng.
Ganjar blusukan ke pasar tradisional di Kota Semarang, Jumat 10 Februari 2023. Dari semua pasar yang dia datangi, Ganjar hampir tidak dapat menemukan stok minyak subsidi, Minyakita.
Sambil olahraga sepeda pagi, Ganjar blusukan ke pasar dengan mendatangi 5 pasar tradisional di Kota Semarang.
Ganjar blusukan ke pasar antara lain Pasar Wonodri, Peterongan, Langgar, Dargo, dan Johar Kanjengan. Di setiap pasar, Ganjar menyapa dan berbincang dengan sejumlah pedagang.
Kepada Gubernur Jateng dua periode itu, para pedagang pasar mengatakan bahwa stok beras dan minyak goreng secara umum aman.
“Beras sama minyaknya gimana, harganya naik semua? Minyakita ada stoknya?” tanya Ganjar kepada sejumlah pedagang.
Pertanyaan tersebut Ganjar sampaikan ketika bertemu pedagang. Sebagian besar pedagang di pasar menyebutkan harga dua komoditas tersebut naik.
Ganjar mencontohkan misalnya harga minyak dari yang semula di kisaran Rp15.000 per liter, kini naik menjadi Rp16.500 per liternya.
Bahkan, sejumlah pedagang di pasar mengaku minyak goreng subsidi sudah lama tidak ada lagi. “Kalau Minyakita sudah lama nggak ada Pak. Adanya ya yang kemasan sama curah.”
Di Pasar Dargo, Ganjar mendatangi penjual beras. Menurut sang penjual, harga beras mengalami kenaikan signifikan dalam sebulan terakhir.
“Saya ini stoknya nggak banyak Pak. Biasanya paling sepuluh sak. Naik terus harganya, kadang Rp 100, kadang Rp 200. Ya kalau saya kan maunya nggak naik,” ujar penjual beras di Jalan Dargo.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pengecekan seperti ini penting pemerintah lakukan.
Ganjar Blusukan ke Pasar Pantau Inflasi
Selain memantau stok, Ganjar blusukan ke pasar juga berupaya menghimpun informasi tentang kenaikan harga dua komoditas yang jadi faktor inflasi.
“Ini lagi coba kami konsolidasikan ya, untuk ngecek kenapa beberapa harga pangan kita naik, wabil khusus dua ini. Satu terkait dengan minyak goreng, dua terkait beras,” kata Ganjar di Pasar Johar Kanjengan.
Mantan anggota DPR RI itu menyebut ada banyak faktor yang pedagang sampaikan sebagai penyebab harga beras naik. Di antaranya banjir dan serangan hama.
“Kami cek dari beberapa tempat alasannya sama, maka selebihnya kami akan melakukan kontrol kepada hasil-hasil panen termasuk para pedagang dan sekitarnya,” ucapnya.
Sedangkan stok minyak goreng curah, kata Ganjar, masih tersedia di pasar. Meski demikian, harga minyak goreng curah sudah mulai naik.
“Harganya Rp16.000-16.500. Terus yang brand dengan merk tertentu ada yang bisa harganya sekitar Rp17.000,” ujarnya.
“Jadi ini yang konkret, maka kalau kemarin kami rapat pengendali inflasi. Ternyata memang satu harga berasnya naik, dua memang minyak goreng naik dan Minyakita tidak ada,” tambahnya.
“Maka nanti kita dengan pemerintah pusat segera ini Minyakita didrop, segera dilakukan operasi pasar,” imbuhnya.
Ganjar juga terus berkoordinasi dengan Bulog untuk menghitung stok beras yang ada.
Selain itu, Ganjar meminta Satgas Pangan terus bergerak mencari penyebab dari kenaikan harga, khususnya dua komoditas tersebut.
“Maka, saya mau cek beberapa daerah yang sudah panen, apakah ini terkait dengan suplai atau dengan yang lainnya,” paparnya.
“Apakah ada yang nampung stoknya atau tidak, kami juga akan komunikasi dengan satgas pangan nantinya,” tambahnya lagi.
“Satgas pangan juga kemarin menemukan yang di Kendal, mudah-mudahan tidak ada siapapun yang bermain spekulasi pada soal itu,” pungkasnya.
Demikian informasi tentang Ganjar blusukan ke pasar cek harga beras dan minyak di sejumlah pasar tradisional di Kota Tegal.***
