:
Jateng  

Gunung Tidar dan Legenda Paku Bumi: Sejarah Kerajaan Gaib di Jawa


Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah
Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah

RADAR TEGAL – Di daerah selatan Kota Magelang, Jawa Tengah, ada sebuah daerah dataran yang agak menjulang tinggi. Daerah ini berbatasan dengan pemukiman dan kawasan lahan pertanian. Daerah ini adalah Gunung Tidar.

Gunung Tidar bukanlah gunung seperti namanya. Penyebutan demikian itu karena kawasan itu berupa gundukan tanah yang tinggi. Tempat itu masih hijau dengan pepohonan rindang menutupinya.

Tinggi Gunung Tidar kurang lebih sekitar 500 meter di atas permukaan laut. Sama seperti beberapa tempat lainnya, kawasan ini juga mempunyai legenda tersendiri. Legenda ini menjadi kepercayaan masyarakat sekitar.

Legenda Gunung Tidar berhubungan dengan kisah mengenai paku bumi di tanah Jawa. Apakah itu paku bumi? Berikut ini penjelasan mengenai legenda tersebut selengkapnya.

BACA JUGA: Sang Pembangkit Peradaban Tanah Jawa, Legenda Aji Saka

Legenda paku bumi dan kerajaan jin

Konon, di zaman dahulu, Pulau Jawa adalah sebuah perahu yang terombang-ambing di atas laut. Tanah ini sewaktu-waktu bisa terbawa oleh arus gelombang laut tersebut.

Agar tidak selamanya terombang-ambing, Pulau Jawa pun ditancapkan paku. Inilah paku bumi, fungsinya adalah untuk menahan tanah itu agar tidak bergeser atau bergoyang.

Setelah seorang dewa menancapkan paku bumi di Pulau Jawa, konon paku tersebut menjelma jadi Gunung Tidar. Sejak saat itulah para bangsa jin menghuni bumi, dan masyarakatnya mewarisi ilmu kanuragan.

Gunung Tidar sendiri juga berasal dari kata “mati lan modar” yang dalam bahasa Jawa berarti mati atau mampus. Hal ini karena daerah tersebut adalah pusat kerajaan jin, sehingga siapapun yang masuk ke daerah tersebut akan mati.

BACA JUGA: Fosil Hewan Air Kok di Puncak Gunung? Ini 5 Bukti Pulau Jawa Dulunya Adalah Laut

Kisah Sabda Palon dan ulama dari Persia

Legenda masih berlanjut. Konon, ada seorang ulama dari Persia yang hendak menyebarkan agama Islam di Jawa. Daerah itu sendiri pada masa itu masih menjadi sarang bangsa jin dan sulit menyebar Islam di sana.

Maka, ulama Persia yang bernama Syekh Subakir tersebut harus melakukan perang dengan bangsa jin. Beliau menancapkan tombak pada Gunung Tidar, sehingga para jin pun terusir dari tanah Jawa.

Konon, para jin itu kemudian mengungsi ke pesisir alias daerah pantai selatan Pulau Jawa. Sehingga, sekarang kerajaan jin pun bermukim di sana.

Syekh Subakir bertemu Sabda Palon, sang pengasuh Pulau Jawa, lalu keduanya bertarung secara seri. Akhirnya, terbentuklah sebuah kesepakatan damai. Syekh Subakir boleh menyebarkan dakwahnya di daerah Jawa.

Legenda mengatakan bahwa Gunung Tidar menjadi daerah makam dari para Wali Songo dan Syekh Subakir tersebut. Perkiraan kedatangan mereka di Jawa yaitu pada tahun 1404.

Hingga sekarang, sebagian masyarakat setempat masih percaya dengan legenda tersebut. Gunung Tidar menjadi tempat bagi para penganut kepercayaannya untuk ziarah dan mencari wangsit.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *