:

Banjir di Pantura Tegal, Pemkot Diminta Buat Kolam Pompa


Banjir di Pantura Tegal
Banjir di Pantura Tegal beberapa hari lalu

RADAR TEGAL – Banjir di Pantura Tegal yang terjadi beberapa hari lalu mendapatkan sorotan dari anggota DPRD setempat. Pemerintah Kota (Pemkot Tegal) perlu membuat kolam pompa sehingga jika terjadi genangan bisa segera surut.

Anggota Komisi III DPRD Kota Tegal Sutari mengatakan banjir di Pantura Tegal yang terjadi di Kecamatan Margadana terutama di Kelurahan Sumurpanggang, Krandon dan Kaligangsa merupakan kiriman dari selatan. Jika hujan seharian dengan intensitas yang cukup tinggi, maka wilayah tersebut akan banjir.

“Banjir di wilayah Kecamatan Margadana merupakan kiriman dari selatan. Kalau di sana banjir seharian dengan intensitas tinggi, maka pasti akan banjir,”katanya.

Menurut Sutari, salah satu indikator kalau banjir itu kiriman dari selatan bisa terlihat pada kejadian kemarin. Saat itu, hujan dengan intensitas cukup tinggi, sehingga pintu air di Kabupaten Tegal terpaksa dibuka.

“Awalnya dari 4 pintu, mau tidak mau harus membuka 2 pintu. Kondisi itu saja sudah membuat Sungai Kemiri debitnya mengalami kenaikan,”ujarnya.

Kemudian, kata Sutari, dua pintu lainnya menyusul harus dibuka karena debit air di sana cukup tinggi. Setelahnya, banjir melanda wilayah Kelurahan Sumurpanggang dan Krandon dan Kaligangsa.

“Sebenarnya, ini sebenarnya kita bisa menggukur sebelumnya. Nah, yang aneh, banjir di Sumurpanggang. Saat debit air di sungai kemiri sudah menurun, tetapi genangan belum surut,”ujarnya.

Oleh karenanya, kata Sutari, solusinya adalah dengan membuat kolam pompa di belakang Kecamatan Margadana. Dengan kapasitas sekitar 1.000 liter per detik.

“Itu, salah satu cara yang tercepat mengurangi genangan, dan itu sudah teranggarkan di APBD 2023,”ujarnya.

Banjir di Pantura Tegal Kelurahan Kaligangsa

Selanjutnya, ujar Sutari, banjir di Kaligangsa itu akibat luapan air dari polder bayeman.  Di wilayah ini memang sudah ada kolam, namun sampai saat ini belum ada pompa air.

“Karenanya, kami mendesak Pemkot untuk membeli kolam pompa dan 2023 ini akan melakukan pengadaan,”tandasnya.

Selain itu, kata Sutari, Pemkot perlu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi untuk melakukan pengerukan di Kali Kemiri. Selanjutnya, partisipasi masyarakat untuk turut menjaga lingkungannya juga perlu.

“Masyarakat juga harus ikut menjaga lingkungannya, selain upaya-upaya tersebut,”jelas Sutari.

Selain banjir, kata Sutari, pihaknya juga menyoroti kesiapan logistik saat terjadinya banjir. Dia berharap ada anggaran yang stanby sehingga, mudah untuk operasional.

“Termasuk penyediaan alat dapur umum di tiap RW sehingga saat terjadi banjir, bisa langsung berjalan untuk membantu para korban,”pungkasnya. ***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *