RADAR TEGAL – Burung adalah salah satu hewan yang sering jadi peliharaan orang. Bahkan, bagi sebagian orang, memelihara burung adalah hobi. Sebab, merawat burung kabarnya tidak terlalu sulit. Tetapi, di balik perannya sebagai hewan peliharaan, ada beberapa mitos burung.
Burung memang memiliki sejarah yang panjang sebagai bagian dari mitos-mitos dari kebudayaan Indonesia. Suku-suku di Indonesia yang sejak dahulu hidup berdampingan dengan alam memiliki filosofi tersendiri dengan burung. Beberapa menjadikannya lambang, simbol, dan mengaitkannya menjadi mitos burung.
Jadi, terkadang mitos burung menjadi salah satu pertimbangan orang sebelum mulai memelihara hewan unggas satu itu. Setiap burung memiliki ciri khasnya sendiri, pun mitos dan maknanya sendiri-sendiri. Inilah 3 mitos burung dan penjelasannya.
BACA JUGA: Sederet Mitos Burung Perkutut, Jadi Kesukaan Raja-raja Jawa di Zaman Dahulu
1. Walet, burung yang membawa rezeki
Burung satu ini punya kepercayaan sebagai pembawa rezeki. Agaknya, mitos ini sudah banyak orang ketahui. Mitos ini mulanya berasal dari harga uang tinggi yang bisa dihasilkan oleh walet. Kabarnya, sarang burungnya saja bisa mencapai miliaran rupiah.
Hal ini karena sarang burung tersebut bisa memberi banyak kegunaan bagi kesehatan tubuh manusia, di antaranya yakni sebagai pencegah dan pengobat kanker.
Dari sinilah muncul mitos bahwa jika ada walet yang masuk ke dalam rumah, atau membangun sarang di rumah, keluarga yang tinggal di rumah tersebut akan mendapat rezeki yang melimpah.
2. Pipit, si pembawa tamu baik dan buruk
Burung pipit di Indonesia populasinya sangat besar. Hampir di setiap daerah, Anda bisa menemukan burung pipit di beragam bangunan dan pepohonan lebat yang ada di perkotaan. Menurut survey, ada setidaknya 10-20 sarang burung pipit di setiap kota.
Salah satu mitos mengenai pipit adalah bahwa dia membawa kabar tamu yang baik dan buruk. Jika terdengar kicau pipit di sebelah kanan, maka akan datang tamu yang baik. Namun, jika kicau burung pipit terdengar di sebelah kiri, maka akand datang tamu yang buruk.
BACA JUGA: Dijuluki Burung Kematian! Di Balik Mitos Jawa tentang Burung Kedasih
3. Sirit Uncuing, burung yang membawa nasib buruk
Nama burung ini aslinya adalah Holidin Theseries. Burung ini cukup langka dan habitat utamanya berada di tengah hutan. Akan tetapi, karena sudah sedikit habitat asli mereka, burung ini juga banyak berada di daerah perkotaan dan taman.
Sirit uncuing adalah burung dengan ukuran kepala yang kecil. Nama lainnya yang banyak orang kenal antara lain daradasih, kedasih, manuk uncuing, emprit ganthil, bahkan nama julukannya adalah burung kematian.
Keberadaan burung ini seringnya menjadi pembawa berita kematian, begitulah khususnya menurut kepercayaan orang Jawa. Cuitannya yang mendayu-dayu dan seperti suara “wik wik wik” ini menjadi pertanda bahwa akan ada berita kematian.
Itulah 3 mitos burung dan penjelasannya. Apakah Anda percaya?***