:

Menilik Sejarah dari Waterleiding, Landmark Menara Air di Tegal


Waterleiding di Tegal
Waterleiding di Tegal, salah satu bangunan peninggalan Belanda

RADAR TEGAL – Belanda pernah menjajah Indonesia selama 350 tahun lamanya. Hal ini saja sudah cukup bisa terlihat dari banyaknya bangunan peninggalan Belanda di Indonesia. Salah satunya yaitu waterleiding di Tegal.

Untuk bisa melihat waterleiding di Tegal yang menjadi landmark kota ini, Anda bisa pergi ke alun-alun Kota Tegal. Di siang hari, menara ini menjulang tinggi dengan menampakkan arsitektur uniknya.

Tetapi, pemandangan lebih unik akan terlihat di malam hari. Menara waterleiding di Tegal ini akan muncul dengan cahaya berwarna-warni yang berubah-ubah.

Sekarang, waterleiding di Tegal ini sudah menjadi landmark dan infrastruktur publik milik pemerintah. Tetapi, dahulu, ada sejarah panjang yang meliputi menara air ini. Simak selengkapnya berikut ini.

BACA JUGA: Jejak Peninggalan Belanda, Ini 6 Pemandangan Kota Tua di Tegal

Penyedia air bersih bagi masyarakat Hindia Belanda

Waterleiding adalah salah satu bangunan peninggalan Belanda di masa penjajahannya. Menara ini berdiri pada tahun 1931, dengan tinggi mencapai 30 meter, luas bangunan 95 meter, dan lahannya seluas 4.058 meter.

Meskipun usianya sudah cukup tua, bangunan menara air ini tetap berdiri kokoh. Keberadaan bangunan ini juga menjadi bukti jejak Hindia Belanda yang memberi ketersediaan air bersih bagi masyarakat kota Tegal.

Fungsinya sebagai penyedia air bersih berlanjut hingga pada masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945. Menara air bersih ini berganti nama menjadi Suwindo, berarti pipa air.

Setelah kemerdekaan Indonesia, waterleiding beralih menjadi bagian dari perusahaan Saluran Air Minum (SAM) hingga tahun 1975. Selanjutnya, nama perusahaan berganti menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Bangunan ini juga berada dalam satu kawasan dengan Gedung Semarang-Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS), atau yang nama lainnya adalah Gedung Birao Tegal. Dari sini, terlihat pembangunan dari pemusatan pemerintahan Hindia Belanda di Tegal.

BACA JUGA: Jejak Perantau Buruh Pesisir di Ibukota, Begini Asal Usul dan Sejarah Warteg

Waterleiding di Tegal setelah revitalisasi

Menara air atau waterleiding ini sempat terlupakan sebelum mendapat revitalisasi. Setelah mengalami revitalisasi, menara ini berubah menjadi seperti sekarang, memiliki gemerlap lampu warna-warni di malam hari.

Kini, menara air ini menjadi spot foto yang instagrammable favorit masyarakat. Hal ini setelah adanya perbaikan oleh Pemerintah Kota Tegal yang memperbaiki infrastruktur juga di sekitar lokasi.

Akan tetapi, hanya sedikit warga yang mengetahui sejarah dari waterleiding Tegal ini. Padahal, keberadaan menara air ini menjadi saksi sejarah pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur kota sejak masa Belanda.

Adanya bangunan ini juga menjadi saksi perhatian pemerintah Belanda terhadap air bersih. Dengan adanya instalasi air bersih, pemerintah Belanda pada masa itu juga menaruh perhatian pada pembangunan di sektor industri dan lembaga perbankan.

Hal inilah yang kita temukan juga pada beberapa kota lain di Indonesia yang memiliki menara air sebagai landmark selain waterleiding di Tegal. Selain sebagai penanda lokasi, menara air juga berfungsi sebagai penyimpanan ketersediaan air minum bagi daerah di sekitarnya.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *