RADAR TEGAL – Sudah fitrahnya manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Alloh SWT memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Walaupun manusia merupakan ciptaan Alloh SWT yang paling sempurna.
Perbedaan itu bukan hanya melulu pada fisiknya, tetapi juga rohani atau jiwa manusia itu sendiri. Terkait sikap misalnya ada orang yang memilih kerap menyendiri, tapi sebaliknya tak sedikit pula pribadi yang justru nyaman berada di lingkungan orang banyak.
Nah, apabila kamu sering menjumpai seseorang yang lebih senang menyendiri jauh dari publikasi dan keramaian, bayanyak yang menyebutkan sebagai introver. Kebalikan dari mereka yang mempunyai sikap introvert adalah ekstrover.
Introver dan ekstrover memiliki kelemahan dan keuanggulan masing-masing. Nah, tahukah kamu jika ternyata setiap tanggal 2 Januari, publik memeringatinya sebagai hari introver sedunia?
Artikel ini akan membahas tuntas apa itu introver? Sehingga harapannya, setelah membaca artikel ini samapai selesai, Anda bisa menghargai kehadirannya.
Sejarah Hari Introvert Sedunia
Hari Introver Sedunia sendiri merupakan perayaan setelah tahun baru. Dalam merayakannya biasanya identik dengan orang-orang yang berkumpul dalam keramaian.
Melansir National Today, Hari Introver Sedunia sebagai hari untuk memahami banyak introver di seluruh dunia dengan lebih baik. Pada hari ini para introver menggunakan momen ini untuk memeringatinya dengan cara mereka sendiri.
Biasanya orang-orang membiarkan para introvert sendirian dan memberi mereka ruang yang mereka butuhkan seluas-luasnya.
Melansir laman National Today, Hari Introvert Sedunia dipopulerkan oleh psikolog Jerman dan penulis e-book gratis “Happily Introvert Ever After,” Felicitas Heyne. Pada tanggal 20 September 2011, Heyne menulis postingan blog berjudul “Inilah Mengapa Kita Membutuhkan Hari Introver Sedunia” di situs webnya “iPersonic”.
Artikel inilah yang memicu adanya peringatan Hari Introver Sedunia yang pertama. Dalam artikel tersebut, ia mengatakan, sudah saatnya mempertajam kesadaran dunia terhadap kekhasan para introver.
Diskriminasi pada Introver
Dia menyoroti beberapa diskriminasi yang menghantui introvert, karena sifat tertutup mereka. Selain itu, juga mengeluhkan rendahnya apresiasi terhadap introvert oleh masyarakat umum.
Heyne menyarankan agar Hari Introver Sedunia dibuat dan dirayakan pada tanggal 2 Januari. Tanggal yang dia pilih karena para introvert di seluruh dunia mungkin merasa lelah dan terkuras energinya, usai liburan akhir tahun hingga perayaan Tahun Baru.
Psikiater Swiss Carl Gustav Jung adalah salah satu orang pertama yang mendefinisikan introversi sebagai konsep dalam konteks psikologis. Dalam bukunya tahun 1921, “Jenis Psikologis,” dia berteori bahwa setiap manusia terbagi dalam dua kategori, yaitu introver atau ekstrover.
Dia mengklaim bahwa introver fokus pada dunia internal refleksi, mimpi, dan penglihatan, yang dapat membuat mereka tidak tertarik. Utamanya untuk bergabung dengan aktivitas orang lain.
Sejak itu, semakin banyak psikolog yang mengembangkan teori yang lebih luas tentang introver. Meskipun istilah introver sudah semakin populer, sayangnya masih banyak yang salah paham dengan kepribadian satu ini.
Lanjutkan membaca di halaman selanjutnya untuk mengetahui miskonsepsi yang sering beredar soal introver! Introvert adalah kelompok yang cukup sering disalahpahami.
Salah Kaprah Mendefinisikan Introver
Berikut beberapa miskonsepsi atau kesalahpahaman yang sering beredar soal kepribadian introver, dilansir dari Life Hack:
1. Orang yang Pemalu
Menjadi sosok yang pemalu dan memiliki kepribadian introvetr adalah dua hal yang sangat berbeda. Introver tidak selalu pemalu atau takut pada orang.
Mereka mungkin terlihat pendiam karena mereka hanya benar-benar berbicara ketika ada sesuatu yang penting.
2. Tidak Memiliki Emosi
Semua manusia pada dasarnya memiliki emosi. Hanya saja, ada beberapa orang yang pandai mengendalikannya, termasuk introver.
Introver mungkin tidak menunjukkan emosi dengan ekspresi wajah dan gerak tubuh mereka. Tetapi ini tidak berarti mereka tidak tertarik dengan apa yang orang lain katakan.
Introver pandai mengendalikan emosi mereka dan menyimpannya seorang diri.
3. Tak Suka Mengobrol
Bukan karena introver tidak suka berbicara, tetapi mereka lebih suka mendengarkan sebelum berbicara. Introver memilih kata-kata mereka dengan hati-hati dan menganggap obrolan ringan hanya membuang-buang waktu.
Namun, mereka sangat ingin melibatkan orang lain dalam percakapan mendalam tentang topik yang mereka sukai.
4. Tidak Suka Berada di Depan Umum
Hal ini menjadi salah satu miskonsepsi yang cukup populer soal introvert. Introver mungkin tidak nyaman berada di tempat yang ramai. Namun mereka suka berkunjung ke tempat yang baru dan mendapatkan pengalaman baru pula.
5. Tidak Bisa Menjadi Pemimpin yang Baik
Hal ini hanya mitos. Siapa pun bisa menjadi pemimpin yang baik asal memiliki kemampuan dan kemauan yang mumpuni, tidak memandang jenis kepribadiannya.
Introver bisa menjadi pemimpin yang walau tidak banyak bicara, namun mereka percaya diri. Mereka sangat efektif dalam mengelola ekstrovert karena mereka adalah pendengar yang baik.