RADAR TEGAL – Sebagian orang masih kerap melakukan kebiasaan makan di malam hari. Tak jarang mereka melakukannya sambil menonton film, menyelesaikan pekerjaan, menonton televisi, dan lain-lainnya.
Tetapi ternyata kebiasaan makan di malam hari bisa memicu hal-hal yang kurang baik pada tubuh kita. Kamu harus mengetahui bahwa makan di malam hari dapat memicu reflux dan kenaikan berat badan.
Melansir detikfood ada enam hal yang akan terjadi pada tubuh, jika sering makan di larut malam. Antara lain:
1. Memicu Kenaikan Berat Badan
Kebiasaan makan di malam hari akan mempengaruhi berat badan, terlebih jika mengonsumsi jenis makanan yang tidak mengandung nutrisi. Ketika makan makanan berkalori tinggi di tengah malam, maka akan mengganggu hormon leptin.
Hormon leptin inilah yang akan memberi tahu kamu sudah kenyang. Jika hormon leptin tidak memberi sinyal bahwa kamu kenyang, kamu kemungkinan akan makan lebih banyak. Sehingga dapat menyebabkan kenaikkan berat badan.
Science Alert menunjukan sejumlah penelitian bahwa makan larut malam bisa meningkatkan berat badan dan risiko obesitas. Sebuah penelitian di AS, menemukan makan empat jam lebih lambat dari biasanya benar-benar mengubah banyak mekanisme fisiologis dan molekuler, yang mendukung penambahan berat badan.
2. Reflux
Sedangkan Healthline mengungkapkan makan terlalu larut dapat meningkatkan risiko refluks asam, bergantung pada ukuran dan kualitas makanannya. Utamanya jika kamu langsung tidur setelah makan.
Refluks terjadi ketika asam di lambung mulai mengiritasi lapisan esofagus. Hal ini dapat menyebabkan penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dalam jangka panjang.
Sebuah penelitian membandingkan efek makan jam 6 sore dengan jam 9 malam. Bagi orang dewasa yang sehat, makan malam lebih awal terbukti mengurangi gejala refluks asam.
3. Makanan yang Buruk Picu Obesitas
Makan di waktu larut dapat membuat kamu makan secara berlebihan atau memilih makanan yang mudah dan cepat yang cenderung tidak sehat.
Makanan tidak sehat tersebut diantaranya seperti keripik, permen, atau es krim. Hati-hati, dalam sebuah penelitian diantara 104 orang dengan obesitas, 45% memilih makanan manis sebagai makanan ringan pilihan di sore dan malam hari lho!
4. Menurunkan Tingkat Hormon
Makan di malam hari juga memungkinkan tingkat hormon kamu menurun. Terdapat kelenjar dalam tubuh yang menghasilkan hormon pertumbuhan yaitu kelenjar hipofisis (HGH).
Kelenjar ini membantu anak tumbuh dan memperbaiki jaringan otot dan tulang. Sayangnya, saat seseorang makan larut malam, makanan yang mengandung karbohidrat olahan bisa menurunkan kadar HGH dan bisa mencegah manfaat kesehatan tersebut.
5. Perubahan Kadar Gula Darah
Makan larut malam juga dapat memengaruhi gula darah seseorang, terlebih jika makan makanan olahan yang mengandung karbohidrat tinggi. Hal ini menyebabkan lonjakan gula darah yang berbahaya bagi kesehatan. Kondisi tersebut sangat berbahaya bagi penderita diabetes sebab tidak memproduksi cukup insulin untuk membuat kadar gula darah seimbang.
Menurut University of Michigan College of Health Sciences, terdapat beberapa makanan yang harus dihindari sebab dapat meningkatkan gula darah, diantaranya roti putih, pasta, keripik dan makanan ringan tidak sehat lainnya.
6. Beberapa Makanan Bikin Tidur Lebih Lelap
Meski makan larut malam memiliki banyak efek negatif, namun beberapa makanan dapat meningkatkan kualitas tidur kamu. Menurut Cleveland, meskipun sebaiknya menghindari konsumsi camilan tinggi karbohidrat sebelum tidur, tetapi makanan sehat tertentu sebenarnya dapat membantu seseorang tidur lebih nyenyak.
Contohnya yaitu ketika seseorang makan nasi merah di malam hari dapat meningkatkan kualitas tidur.Sebab, makanan sehat tertentu dapat meningkatkan kadar serotonin, yaitu hormon yang dapat meningkatkan mood dan kualitas tidur seseorang.
Itulah beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh kamu, jika kerap mengonsumsi makanan di malam hari. Sebelum terjadi sesuatu, lebih baik hentikan konsumsi makanan beberapa jam sebelum tidur ya.
Semoga bermanfaat!