:
Lokal  

Batibul dan Balibul: Sejarah Sate Kambing Muda di Tegal


sate kambing khas tegal
Sate kambing muda, salah satu kekhasan kuliner sate khas Tegal

RADAR TEGAL – Sate adalah kuliner Indonesia yang banyak jadi kegemaran masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, setiap daerah punya sate khas masing-masing, tidak terkecuali Tegal dengan sate kambing yang khas.

Di Tegal, yang paling terkenal adalah hidangan sate kambing. Ciri khas paling kuat dari sate kambing khas Tegal adalah daging sate yang empuk dan enak. Ada salah satu rahasia mengapa daging sate ini bisa begitu empuk.

Rahasia daging sate kambing ini juga yang memunculkan istilah batibul dan balibul. Pernahkah Anda mendengar dua istilah ini? Di dalam dunia persatean Tegal, dua istilah ini sangatlah tidak asing di telinga.

Tidak hanya dari pemilihan daging, teknik memasak yang khusus pun membuat sate kambing khas Tegal ini punya cita rasa tersendiri. Simak informasi selengkapnya berikut ini!

BACA JUGA: Asal Usul Nasi Lengko, Makanan Favorit Masyarakat Pantura Jawa Tengah

Daging kambing muda di bawah lima dan tiga bulan

Saat berbicara mengenai daging kambing muda, yang menjadi maksud adalah kambing yang benar-benar muda. Bahkan, ada kategori mengenai kemudaan usia kambing ini yang terbagi ke dalam dua istilah: batibul dan balibul.

Batibul adalah dari kepanjangan “bawah tiga bulan” dan balibul adalah kepanjangan dari “bawah lima bulan”. Ya, dua istilah ini adalah kategori usia dari kambing yang menjadi bahan sate tersebut.

Semakin muda kambingnya, semakin empuk juga dagingnya. Selain itu, daging kambing muda juga lebih tidak ‘prengus’, alias bau kambing yang biasa ada pada kambing usia yang lebih dewasa.

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Kuliner Khas Tegal, Unik dan Wajib Dicoba!

Aturan dalam pengolahan sate

Setelah memilih dan menentukan daging kambing muda, masih ada lagi tata cara pembuatan sate yang khusus. Yang pertama adalah untuk segera menggantung daging agar tidak terkontaminasi darah yang bisa mengubah rasa daging.

Selanjutnya, saat pemotongan, semua bagian otot dalam daging harus dibuang. Hal ini adalah untuk menjaga agar daging tetap empuk dan tidak ada bagian yang alot.

Yang ketiga adalah pada saat menusukkan daging ke tusukan sate, ada teknis yang khusus. Dengan teknik ini, tidak boleh menekan daging terlalu kuat. Karena, ini bisa membuat daging menjadi keras.

Keempat, sebelum membakar sate, daging kambing harus didiamkan selama setidaknya satu jam, barulah membumbui daging kambing dengan lemak, berbagai rempah, dan kadang juga dengan susu kambing.

Yang terakhir, membakar kambing sebaiknya tidak memakai terlalu banyak arang. Selain itu, mengipasinya juuga dengan kipas manual, bukan denngan kipas angin. Sebab jika terlalu panas, daging bagian luar akan matang lebih dahulu.

Itulah dia informasi mengenai sate kambing khas Tegal dengan istilah-istilahnya. Ini berguna bagi Anda yang ingin mencoba kuliner salah satu hidangan khas di Tegal ini. Selamat mencoba!***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *