RADAR TEGAL – Bagi umat Islam disunahkan melakukan berzikir usai salat fardu. Seorang muslim tak sepatutnya langsung menyelesaikan rangkaian ibadah salat fardu tersebut begitu saja.
Hendaknya umat muslim melanjutkan dengan berzikir usai salat fardu, yakni puji-pujian kepada Allah SWT secara berulang-ulang. Apalagi berzikir setelah salat fardu sangat dianjurkan Allah SWT beserta rasul-Nya.
Lalu bagaimana bacaan zikirnya? Terkait berzikir usai salat fardu yang sepatutnya umat Islam lakukan usai mengerjakan salat, Alloh SWT sudah memberikan petunjuk dalam Surat An-Nisa ayat 103.
“Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut_Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring.”
BACA JUGA
Dahsyatnya Keutamaan Salat Duha sebagai Pembuka Pintu Rezeki Lengkap Tata Cara, Niat, Bacaan, dan Doanya
Para ulama menyepakati bahwa zikir setelah salat adalah sunah, sebagaimana mengutip buku Amalan Doa dan Zikir dalam Salat Nabi oleh Ahmad Abdul Jawwad. Sebagaimana dalam hadits dari Abu Umamah, dia berkata bahwa seseorang bertanya kepada Nabi SAW:
رَسُولَ الله أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ؟ قَالَ: جَوْفَ اللَّيْلِ الْآخِرِ، وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ
Artinya: ‘Ya Rasulullah, doa apakah yang paling didengar?’ Beliau menjawab, “Doa pada malam terakhir (sebelum Subuh) dan pada akhir salat-salat wajib.” (HR Tirmidzi)
Sementara itu ulama Ibnu Utsaimin menerangkan maksud pada akhir salat, menurutnya, berarti sebelum salam atau setelahnya. Ibnu Taimiyah berpendapat tentang apa yang datang dan mengaitkannya dengan akhir salat.
Bila berbentuk zikir maka sebaiknya lakukanlah setelah salam, sementara jika doa maka laksanakan sebelum salam.
BACA JUGA
5 Tips Agar Tetap Istikamah
Berzikir Setelah Salat Fardu
Melansir buku Doa dan Wirid oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Rasulullah mengajarkan zikir apa saja yang bisa umat Islam baca selesai salat, antara laint:
Bacaan zikir pertama adalah:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ (٣×) اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Astaghfirullah (3x) Allahumma anta assalaam, wa minka assalaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah, (3x). Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan, Mahasuci Engkau, wahai Rabb Pemilik keagungan dan kemuliaan.” (Dari Tsauban, HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i & Ibnu Majah)
Lanjut lafaz zikir kedua:
لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْت، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِ مِنْكَ الْجَدُّ
Laa ilaaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir, Allahumma laa maani’a limaa a’thaita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa dzal jaddi minka aljaddu.
Artinya: “Tidak ada Illah yang berhak umatnya ibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala ke- rajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya dari (siksa)-Mu.” (Dari al-Mughirah bin Syu’bah, HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu Khuzaimah, & ad-Darimi).
BACA JUGA
Keutamaan Menjawab Azan dan Doa Setelah Azan, Diampuni Dosa-dosanya dan Syafaat
Lafaz Berzikir Setelah Salat Fardu
Lanjut zikir tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak 33 kali.
سُبْحَانَ اللهِ (۳۳×) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (۳۳×) اللهُ أَكْبَرُ (۳۳×)
Subhaanallah (33 kali), Alhamdulillah (33 kali), dan Allahu Akbar (33 kali).
Artinya: “Mahasuci Allah, (33x)” “Segala puji bagi Allah, (33x)” “Allah Mahabesar, (33x)”
Lalu bacaan zikir ketiga.
لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير
Laa ilaaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir.
Artinya: “Tidak ada Tuhan yang berhak kamu ibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi kerajaan, bagi-Nya segala puji. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Khuzaimah & Baihaqi).
Membaca Tiga Surat Alquran
Kemudian membaca Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Nas, serta terakhir melafazkan ayat kursi:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm.
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengalami kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Itulah dzikir setelah salat fardu singkat seperti yang Nabi SAW contohkan. Semoga kamu bisa mengamalkannya dalam setiap kesempatan.***