:

Iseng Unduh Aplikasi Kencan, 3 Perempuan di Brebes Malah Jadi Korban Pemerasan

Pelaku Ancam Sebar Video Korban Saat Video Call


Korban Aplikasi Kencan
Sekertaris DP3KB (baju merah) saat menerima kunjungan Komisioner KPAI di kantor setempat, Kamis 24 Februari 2023.(istimewa)

RADAR TEGAL – Tiga siswi di Kabupaten Brebes mengadu menjadi korban pemerasan oleh orang yang mereka kenal melalui aplikasi kencan. Salah satu korban bahkan telah mentransfer sejumlah uang ke pelaku.

Korban takut, lantaran pelaku mengancam akan menyebarkan video yang pelaku rekam secara diam-diam video call di media social. Pasalnya, video itu, berisi hal-hal yang tidak pantas.

Kepala DP3KB Kabupaten Brebes melalui Sekretaris Rini Pujiastuti saat menemui sejumlah awak media mengatakan pihaknya telah menerima tiga aduan korban aplikasi kencan.

“Salah seorang korbannya bahkan telah mengirim sejumlah uang ke orang yang mereka kenal melalui online,” kata Rini.

Menurut Rini ketiga korban tersebut merupakan perempuan yang masih berstatus sebagai pelajar.

“Iya memang benar. Kami menerima tiga aduan terkait tiga orang yang diduga jadi korban aplikasi kencan online,” ujarnya.

Menurut Rini, dari keterangan yang korban sampaikan, awalnya mereka iseng mengunduh aplikasi kencan di ponselnya. Selanjutnya, mereka mulai menggunakannya dan berkenalan dengan seorang pria.

“Setelah perkenalan itu, komunikasi berlanjut melalui pesan hingga telpon,”jelasnya.

Baca Juga: DP3KB Brebes Terima 3 Aduan Dugaan Korban Aplikasi Kencan

Saat telepon, kata Rini, pelaku kemudian merayu korban agar mau video call. Setelah korban terbujuk, dan mau, pelaku meminta korban untuk melakukan hal-hal yang lebih dari video call biasa.

“Pelaku kemudian, merekam video call itu secara diam-diam tanpa sepengetahuan korban,”jelasnya.

Setelahnya, kata Rini, pelaku kemudian meminta uang kepada korban. Pelaku mengancam akan menyebarkan video itu, jika korban tidak menuruti permintaan pelaku.

“Pelaku mengancam akan menyebarkan video tersebut jika korban tidak mengirimkan uang yang ia minta,”imbuhnya.

Menurut Rini, ada beberapa faktor yang menyebabkan remaja tersebut menjadi korban aplikasi kencan online tersebut. Salah satunya, kurang perhatian dari orang tua.

“Ada banyak faktor, salah satunya karena kurangnya perhatian dari orang tua mereka,”ujar Rini.

Rini menambahkan, pihaknya telah memberikan penyuluhan kepada remaja di Kabupaten Brebes. Hal itu, untuk mengantisipasi agar tidak ada korban lagi.

“Sebagai antisipasi lebih banyak korban lagi, kami telah memberikan penyuluhan kepada remaja di Brebes,”pungkasnya.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan