RADAR TEGAL – Banjir yang merendam Kota Semarang, Sabtu 31 Desember 2022 benar-benar berdampak tidak sedikit bagi warga di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu. Hingga, Senin 2 Januari 2023, banjir yang mengakibatkan dua orang tewas itu masih tampak di sejumlah titik.
Selain bagi masyarakat di Kota Atlas, bencana hidrologi ini juga akan memicu anggapan tentang ketidakmampuan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah. Apalagi Ganjar Pranowo sudah menjabat selama dua periode.
Pernyataan-pernyataan tentang ketidakmampuan Ganjar Pranowo itu juga akan berdampak pada niatnya menjadi salah satu calon presiden di Pilpres 2024 mendatang. Utamanya terkait kemulusan dalam menggapai ambisinya tersebut.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, terkait bencana banjir Semarang, masyarakat akhirnya bisa mengetahui sosok Ganjar Pranowo. Bahkan kemudian membanding-bandingkannya di realitas media sosial dan sesungguhnya.
“Perbedaan realitas itu membuat masyarakat berpikir ulang tentang kelayakan Ganjar menjadi capres,” kata Jamiluddin, Minggu malam (1/1).
Menurut Jamiluddin, saat sebagai gubernur prestasi Ganjar Pranowo tidak ada yang moncer, apalagi monumental. Sehingga, kegagalan Ganjar Pranowo mengatasi banjir di Kota Semarang kian membuka mata masyarakat.
Apalagi bencana banjir yang kerap menimpa Semarang sudah sejak lama terjadi. Sejumlah kalangan pun mulai membahas lagi apasitas kepemimpinan Ganjar Pranowo.
Karenanya, tak ada cara lain bagi Ganjar Pranowo harus mampu membuktikan dirinya masih layak menjadi capres. Dekan Fikom IISIP Jakarta ini mengungkapkan Ganjar Pranowo harus melakukannya di sisa masa jabatannya sekarang sebagai gubernur Jawa Tengah.
“Di realitas sesungguhnya, Ganjar hanya pemimpin standar, yang jauh memenuhi kriteria untuk capres,” pungkasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL. (*)
