RADAR TEGAL – Wilayah yang menjadi bagian dari jalur pantai utara Jawa, membuat Tegal menjadi salah satu kota di Indonesia yang kaya akan sejarah dan kontribusinya.
Hal itu menandakan bahwa Tegal telah mengalami perkembangan sejak masa silam, bahkan pada era kolonial Tegal terkenal sebagai pusat perdagangan.
Menurut Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, Tegal setidaknya memiliki 46 bangunan cagar budaya bersejarah. Bahkan Tegal juga memiliki Kota Tua, bukan hanya Jakarta.
BACA JUGA: Fakta Pura Mangkunegaran di Solo, Wisata Budaya Jawa-Eropa
4 Tempat Bersejarah di Tegal
Pendopo Balaikota
Tempat yang disebut juga sebagai Pendopo Ki Gede Sebayu merupakan gedung yang di awal kemerdekaan pernah berfungsi sebagai Pemerintah Kabupaten Tegal.
Berlokasi di Jalan Ki Gede Sebayu No.12, Kota Tegal dan telah berdiri sejak tahun 1825 silam. Akibat dari kisah sejarahnya, pendopo Ki Gede Sebayu ini mencuri perhatian banyak orang.
Bangunan ini berbentuk aula yang luas dan materialnya terbuat dari kayu ukiran sangat indah dengan bentuk yang asli. Sebenarnya pendopo ini juga pernah dipugar untuk penambahan kaca lipat di jendela.
Pendopo ini menjadi Aula Balai Kota Pemerintah Kota Tegal secara resmi mengacu pada surat putusan PP No. 2Tahun 1984.
Masjid Agung Kota Tegal
Berlokasi di dekat dengan pendopo Ki Gede Sebayu, masjid ini juga dibangun bersamaan di tahun 1825. Pembangunannya juga bertahap dan berdiri di atas tanah wakaf seluas 2.864,36 meter persegi.
Wakaf tanah ini merupakan pemberian dari seorang Penghulu bernama Kiai Abdul Aziz. Masjid ini memakan waktu hampir 5 tahun dalam pembangunannya.
Waktu yang cukup lama terjadi karena berlangsung dengan perang antara Pangeran Diponegoro dan Belanda. Secara tidak langsung, Masjid Agung Tegal juga menjadi saksi bisu peristiwa tersebut.
Dalam catatannya, masjid ini mengalami beberapa kali renovasi. Di tahun 1927, bagian ruang paseban berubah menjadi KUA. Saat ini hanya area belakang masjid yang masih asli dari awal pembangunan.
BACA JUGA: Gedung DJoeang 45 Solo, Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia
Benteng Pasar Pagi
Tegal termasuk sebagai pusat daerah yang sangat terpengaruh oleh gaya Mataraman, terbukti dari kelengkapan bangunan.
Lokasi Pasar Pagi Tegal sekarang dahulunya merupakan Benteng Kaloran yang berada di Jalan Ahmad Yani, Mangkukusuman, Tegal.
Bangunan ini khas dengan pilar-pilar dengan diameter panjang dan lebar 6 meter dan terkenal dengan sebutan “jero benteng”.
Tinggi pilar benteng ini 3,5 meter, kental dengan gaya kerajaan. Bangunan ini juga pernah menjadi pusat gardu listrik di kota Tegal saat tahun 1920.
Kelenteng Tek Hay Kiong
Bangunan lain yang memiliki kisah panjang adalah Kelenteng Tek Hay Kiong yang berdiri pada tahun 1837. Saat itu termasuk ke dalam tahun ke-17 pemerintahan Kaisar Dao Guang dari Dinasti Qing.
Bersama para rekannya dan masyarakat Tegal, Kapiten Tan Koen Hway membangun kelenteng ini. Berdasar pada prasasti, pembangunan tahun ini adalah upaya restorasi kedua.
Selanjutnya bangunan ibadah ini mengalami restorasi di tahun 1897, 1857, dan di tahum 1982.
Itulah berbagai bangunan bersejarah di Tegal yang masih dapat dikunjungi. Kalau mau mau berkunjung ke nomor berapa?***