RADAR TEGAL – Belakangan waktu terakhir mainan lato-lato ramai dengan anak-anak yang memainkannya dan juga orang dewasa. Presiden Jokowi pun pernah mencobanya.
Bahkan lato-lato juga viral di media sosial, banyak orang yang mempertontonkan kehebatan dalam mengayunkannya. Selain lato-lato sebenarnya banyak permainan tradisional yang tak kalah seru lainnya.
Selain mainan lato-lato, berikut beberapa mainan tradisional yang membuat kangen masa kecil. Mungkin pembaca sekalian juga pernah mencobanya waktu masih kecil.
Mainan Lato-Lato dan Permainan Tradisional Masa Kecil
1. Hompimpa atau Gambreng
Dalam budaya Jawa, melakukan hompimpa sembari dengan mengucapkan kalimat ”Hompimpa alaium gambreng”. Hompimpa atau gambreng adalah permainan yang sebagai pertanda untuk mengawali berbagai permainan lainnya.
Masing-masing anak akan membalikkan tangan mereka menjadi telapak tangan yang putih atau tidak membalikkannya. Warna mana antara telapak tangan dan belakang tangan yang paling sedikit, itulah yang menjadi pemenang.
Tujuan permainan ini adalah agar para pemain dapat dengan mudah menentukan siapa yang akan menjadi pemain pertama dalam suatu permainan. Dengan kata lain, hompimpa dilakukan untuk memilih starter atau pemain pertama.
2. Batu Gunting Kertas
Permaianan tradisional Nusantara yang satu ini sebenarnya telah mendunia. Permainan ini sering juga disebut dengan Suit atau Suit Jepang.
Mainan ini dimainkan oleh dua orang. Polanya hampir sama dengan permainan hompimpa yang memainkannya oleh dua orang.
Bedanya, permainan batu gunting kertas lebih kepada bentuk tangan. Tangan yang terkepal sebagai batu. Tangan yang hanya menunjukkan dua jari (telunjuk dan jari tengah) sebagai gunting. Jika semua jemari terbuka, berarti sebagai kertas.
3. Permainan Karet
Dahulu, anak-anak sangat menyukai permainan ini, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, permainan ini umumnya anak perempuan yang memainkannya.
Menggunakan karet jenis gelang, baik yang berwarna hijau maupun merah. Sebelum bermain, kepanglah terlebih dahulu karetnya sehingga menjadi tali.
Pesan dari permainan karet ini adalah agar para pemain selalu sportif dan kreatif dalam bermain lompat tali. Tubuh yang selalu bergerak melakukan lompat tali seperti halnya berolahraga.
4. Bermain Engklek
Sebagian pendapat mengatakan permainan ini berasal dari Inggris. Permainan ini terkenal juga dengan nama batu lempar atau gacok.
Gacok dapat berupa batu atau keramik yang besarnya berkisar 5-7 cm atau lebih, yang berbentuk pipih dan tidak tajam. Cara membuat Gacok ialah dengan cara menggosokkan batu ke lantai atau semen. Setelah selesai membuat gacok, carilah lapangan atau halaman sebagai lokasi bermain.
Buatlah enam kotak dari atas ke bawah. Pada kotak kelima, buat lagi kotak kanan dan kiri sehingga membentuk seperti huruf T. Setelah selesai, silakan bermain. Permainan engklek bisa dilakukan dengan satu atau dua batu lempar.
5. Main Kelereng
Permainan kelereng juga terkenal dengan nama gundu atau guli. Di daerah Jawa, menamainnya dengan bermain nekeran, Palembang mengenalnya dengan nama ekar, dan Banjar menyebutnya kleker.
Permainan ini banyak anak laki-laki yang menyukainnya, tetapi kadang anak perempuan ikut bermain juga. Permainan kelereng ini bertujuan melatih ketangkasan sekaligus kejujuran setiap anak. Setiap pemain bisa saja berbuat curang, tetapi yang dituntut adalah kejujuran.
Nah itu dia beberapa permainan tradisional yang dulu sangat populer bagi generasi 90-an. Tertarik untuk mencobanya kembali? ***
Sumber: Permainan Tradisional Anak Nusantara oleh Kemendikbud dan Badan Bahasa karya Rizky Yulita.