RADAR TEGAL – Mengenal Tegal, mungkin kita sudah tidak asing dengan industri tehnya. Ya, Tegal terkenal sebagai daerah produksi teh terbesar. Salah satu produk teh di Tegal adalah teh poci.
Beberapa merk-merk teh besar di Indonesia berasal dari Tegal. Di antaranya yaitu Tong Tji, Teh Sosro, Teh 2Tang, Teh Gopek, dan salah satunya merk Teh Poci.
Sebelum menjadi salah satu merk, teh poci juga merupakan salah satu hidangan khas Tegal. Penyebutan ini merujuk pada teh yang tersaji dalam poci.
Bahkan, teh poci mengawali tradisi minum teh yang khas dan unik dari Tegal. Inilah informasi seputar sejarah teh khas dari Tegal ini.
BACA JUGA: Kenapa Tegal Punya Dua Monumen Teh? Tentang Budaya Minum Teh dan Industrinya di Tegal
Masuknya poci dari Tiongkok
Sebelumnya, masyarakat Jawa belum mengenal jamuan teh. Mereka menjamu tamu hanya dengan buah pinang.
Tradisi minum teh terlebih dahulu berkembang di masyarakat Tegal sebelum bagian Nusantara lainnya. Budaya ini berasal dari Tiongkok, sekaligus budaya teh poci yang sekarang menjadi khas Tegal.
Poci untuk minum teh pertama kali berkembang di Dinasti Song di Tiongkok, lalu menjadi budaya besar sejak Dinasti Ming pada 1506-1521 SM.
Di daerah Tegal, produksi poci berasal dari tembikar alias tanah liat yang melalui proses pembakaran. Bahan ini membuat poci yang keras dan tidak gampang pecah.
Kebiasaan minum teh poci sudah ada di Tegal sejak abad ke-17. Teh sekaligus budayanya langsung terbawa oleh kedatangan Tionghoa ke Indonesia.
BACA JUGA: Jejak Perantau Buruh Pesisir di Ibukota, Begini Asal Usul dan Sejarah Warteg
Tradisi minum teh khas Tegal
Teh di Tegal berkembang pesat khususnya di daerah Slawi. Di daerah ini jugalah kita bisa menemukan pabrik-pabrik teh merk besar di Indonesia.
Di Slawi, budaya moci berkembang cukup luas. Istilah moci ini adalah kegiatan minum teh poci, yaitu teh yang secara khusus tersaji dengan pot tembikar khas tersebut.
Proses pembuatan teh ini pun berbeda daripada teh lainnya. Penyeduhan teh di dalam pot dan cangkir poci menghasilkan aroma khas.
Selain itu, penyajian khusus dengan menggunakan gula batu. Kekhasan penyajian juga dengan tidak mengaduk gula batu ke dalam teh, melainkan dibiarkan hingga larut sendiri.
Anda juga akan menemukan kerak hitam bekas penyajian teh di dalam poci. Hal ini karena pencucian bekas teh tidak pernah dengan bersih.
Justru, kerak tersebut menjadi cita rasa khas dari teh poci tersendiri.
Hingga kini, teh poci menjadi tradisi khas Tegal yang masih menjadi budaya di masyarakat. Di alun-alun Slawi, Anda bisa menemukan Tugu Poci, sebuah ikon budaya Tegal.*