RADAR TEGAL – Hanya tinggal sehari kita akan memasuki tahun 2023. Jika di tahun 2022 ada beberapa target resolusi yang belum terealisasi, tak ada salahnya mulai merefreshnya saat ini.
Biasanya menjelang pergantian tahun, sejumlah orang mulai menyusun sejumlah capaian-capaian yang akan menjadi targetnya di tahun depan. Orang-orang lazimnya menyebut sebagai resolusi.
Lalu apa yang menjadi resolusi kamu di tahun 2023 nanti? Jangan asal menyusunnya ya.
Pastikan resolusi yang hendak kamu susun merupakan target realistis bagi kehidupan kamu yang belum tercapai di tahun 2022. Sehingga untuk merealisasikannya di tahun depan, sudah ada dasar-dasar untuk melakukannya.
Nah, tentunya setelah melakukan refleksi akhir tahun, saatnya kamu bersiap-siap membuat resolusi tersebut. tahukah kamu mengapa membuat resolusi cukup penting?
Dengan membuat resolusi, kamu akan lebih optimis, lebih bertanggung jawab, dan lebih termotivasi. Mengutip dari laman Forbes, untuk memiliki pencapaian dalam kurun waktu satu tahun mendatang bukanlah hal yang gampang.
Apalagi jika di tahun sebelumnya kamu lebih banyak gagal dalam mewujudkan resolusi, maka gunakan kesempatan tahun yang baru ini untuk mewujudkan resolusi tersebut. Namun sebelum membuat resolusi di tahun yang baru, kamu perlu memperhatikan beberapa poin seperti yang termuat di laman The New York Times.
Kamu perlu mengetahui jika akan membuat resolusi, perlu menerapkan prinsip SMART. Yakni singkatan dari beberapa poin di bawah ini.
1. Spesifik
Untuk membuat resolusi, kamu memerlukan sesuat yang spesifik atau detail. Jangan menuliskannya secara umum saja.
Jika kamu memiliki resolusi untuk turun berat badan misalnya, kamu perlu lebih spesifik mengenai targetnya. Seperti kamu menginginkan berapa kilogram, teknik diet yang kamu gunakan, timeline target penurunan berat badan, dan sebagainya.
Ambil contoh kamu menginginkan berat badannya turun 10 kilogram dalam satu tahun. Maka kamu bisa menargetkan untuk turun minimal 1 kilogram setiap bulannya.
jangan lupa melengkapinya dengan upaya seperti olahraga 2 kali dalam satu minggu. Selain itu lebih memperbanyak minum dan makan yang bernutrisi, serta upaya lainnya agar semakin spesifik.
2. Terukur
Beberapa resolusi bisa mengukur kemajuannya, seperti penurunan berat badan atau kebiasaan baik. Jika ingin resolusimu bisa menguukur kemajuannya, hal tersebut bisa lebih menguntungkan.
Karena kamu bisa mengetahui progress dari resolusi tersebut. Kamu bisa membuat jurnal atau menggunakan aplikasi tertentu, untuk memantau kemajuannya.
Kamu juga bisa mengukur seberapa signifikan perubahan yang kamu alami dalam mengurangi kebiasaan buruk. Semisal kamu sering begadang, maka kamu bisa buat jurnal atau check list seberapa sering kamu begadang dibandingkan dengan seberapa sering kamu tidur awal.
Dari hasil pengukuran tersebut kamu bisa pantau dan bisa refleksikan kemajuan yang kamu alami.
3. Dapat Dicapai
Membuat reso.lusi yang baik memang sebaiknya tidak terlalu muluk-muluk dan diusahakan lebih realistis untuk dicapai. Misal di tahun ini kamu memiliki tujuan untuk bisa mendapatkan 100 juta pertama.
Jika dirasa kurang realistis untuk mencapainya, maka kamu bisa menurunkan targetnya menjadi misalnya 50 juta pertama di tahun yang baru. Bukannya tidak boleh bermimpi terlalu tinggi, namun membuat resolusi yang lebih masuk akal akan lebih bisa memotivasimu.
Alih-alih justru bisa membuatmu frustasi, karena kesulitan mengupayakan tujuan yang kamu atur sendiri.
4. Relevan
Ketika membuat resolusi, kamu juga perlu mengingat bahwa resolusi harus relevan dengan dirimu sendiri. Jangan sampai membuat resolusi hanya karena mendapatkan tekanan atau iri dengan pencapaian orang lain.
Sesuaikan pula dengan kemampuan yang kamu miliki dan jangan sampai memaksakan diri. Sebab, jika kamu hanya menuruti nafsu, biasanya resolusi tersebut tidak akan memotivasimu.
Buatlah resolusi yang bisa membuat dirimu sendiri lebih baik, namun versi dirimu sendiri ya.
5. Time-bound
Agar bisa tercapai dengan baik, kamu perlu membuat timeline resolusimu alias jangka waktu pencapaiannya. Mengapa demikian?
Sebab bisa saja mungkin sering mengulur-ulur waktu melaksanakan resolusimu sendiri. Berpikir bahwa masih ada waktu hingga akhir tahun untuk mewujudkan resolusi tersebut.
Giliran waktu sudah mepet alias mendekati akhir tahun, kamu baru menyadari bahwa dengan waktu yang sedikit mustahil mewujudkannya. Solusinya kamu bisa membuat target, misalnya resolusi pertama yang kamu rencanakan harus terwujud di bulan Januari.
Maka resolusi lain kamu bisa wujudkan di bulan lainnya agar tidak terlalu menumpuk. Jangan lupa untuk membuat timeline di handphone, aplikasi, atau menuliskannya.
Sehingga tetap terekam dan terlihat progress-nya. Selamat mencoba ya! (*)