:

Tahun Baru Imlek, Kue Musiman Dodol Keranjang Ini Banyak Diburu Warga Luar Kota Tegal


Kue keranjang
Proses pembuatan kue keranjang khas tahun baru Imlek

RADAR TEGAL – Setiap perayaan tahun baru Imlek, kue keranjang banyak diburu warga, utamanya dari luar kota Tegal yang merayakannya. Selain untuk persembahan kepada Dewa, kue ini juga nikmat untuk camilan karena rasanya manis.

Tahun baru Imlek menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha kue musiman itu. Seperti halnya produsen dodol keranjang dari Kota Tegal Mindayani Wirjono.

Baca Juga: Spesial! Emas Batangan Seri Imlek Shio Kelinci Hanya Ada 2000 Keping

Setiap menjelang perayaan tahun baru Imlek, dia akan memproduksi kue keranjang kemudian memasarkannya ke sejumlah wilayah. Seperti, Semarang, Bandung dan Jakarta selalu menjadi sasaran pemasaran kue itu.

Menurut Mindayani, setiap tahunnya pesanan dodol keranjang mengalami kenaikan meski hanya beberapa persen. Tahun ini saja, peningkatan itu mencapai 5 persen dari biasanya.

“Ada peningkatan sekitar 5 persen. Paling banyak dari luar kota, seperti Semarang, Bandung dan Jakarta,”katanya.

Untuk memenuhi pesanan itu, kata Mindayani, dirinya mempekerjakan sekitar 20 pekerja. Mereka bertugas untuk membuat, memasak, mengaduk-aduk, menuangkan adonan ke kaleng cetakan dan menatanya ke para-para agar dingin sebelum memasaknya di dalam tungku.

“Dari jumlah itu, tenaga ahli yang setiap tahun ikut bekerja hanya 9 orang. Lainnya anak-anak tatangga sebelah rumah yang kebetulan sedang menganggur,” ujarnya.

Untuk membuat kue keranjang, kata Mindayani, memerlukan sejumlah bahan baku seperti beras ketan dan gula. Karena bahan baku itu saat ini mengalami kenaikan, maka harga jual kue keranjang juga naik.

“Harga jual ada kenaikan namun hanya beberapa ribu,”ujar Mindayani.

Menurut Mindayani, karena keterbatasan tenaga ahli, maka dalam sehari hanya mampu membuat dodol keranjang sebanyak 1 kwintal beras ketan.

Mindayani mengatakan, dodol Keranjang produksinya, banyak peminat dari dalam maupun luar kota. Hal itu, karena dia mempertahankan rasa dan harga yang ekonomis tanpa bahan pengawet.

“Tanpa bahan pengawet atau campuran lainnya, hanya beras ketan, gula pasir dengan berbagai varian ada rasa coklat, vanilla, pandan dan original ketan dan gula saja),”ungkapnya.

Mindayani sendiri telah menekuni usaha itu selama puluhan tahun. Resep pembuatan kue keranjang itu diperoleh secara turun temurun.(*)

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *