RADAR TEGAL – Polda Jawa Tengah menyiapkan rekayasa lalu lintas di ruas tol Trans Jawa yang ada di wilayahnya. Cara itu dilakukan Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Data Kementerian Perhubungan diperkirakan 8,7 juta kendadaan akan masuk ke Jawa Tengah di semua jalan raya, baik tol dan non-tol,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Kombes Polisi Agus Suryo Nugroho.
Sebelumnya saat melihat situasi arus lalu lintas di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Rabu 21 Desember 2022, Agung Suryo mengungkapkan, sudah melakukan kesiagaan personelnya. Termasuk menyiapkan alternatif rekayasa arus yang akan diberlakukan sewaktu-waktu.
Saat libur Nataru, rinci Agung Suryo, Polda Jawa Tengah menyiagakan 252 posko di seluruh wilayah 35 kabupaten/kota, yang difokuskan pada jalur mudik dan perbatasan. Selain itu, personel juga disiagakan 24 jam.
“Jawa Tengah kita punya semua, ada pantura, arteri, tol, jalur tengah, selatan dan selatan-selatan. Kita sudah siapkan semua jajaran personel dan posko di semua wilayah, termasuk jalur-jalur perbatasan,” tambahnya.
Sementara itu, khusus Tol Trans Jawa untuk rekayasa one way atau contra flow akan diambil alih langsung Korlantas Polri. Ini dilakukan apabila situasi dari Cikampek atau Cipali dalam kondisi padat.
Begitu pun sebaliknya, lanjut dia, jalur Tol Semarang-Solo mengalami kepadatan Polda Jawa Tengah diperkirakan akan memberlakukan rekayasa contra flow atau one way dimulai dari Gerbang Tol Banyumanik Semarang.
“Kalau dari Cikampek ke Kalikangkung itu nanti Korlantas, melihat situasi kepadatan di sana. Tapi kalau yang Semarang-Solo, nanti dari kita rekayasa dimulai dari Gerbang Tol Banyumanik. Semua tergantung situasi,” paparnya lagi.
Di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Brebes ada empat titik yang berpotensi menimbulkan kepadatan arus. Hal itu terungkap saat rapat koordinasi lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) Satlantas Polres Brebes dengan sejumlah stakeholder.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes M Reza Prisman mengatakan, Satlantas dalam rakor tersebut dari Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar Kabupaten Brebes.
Selain itu B2PJN Wilayah Brebes, KemenPUPR, PPTR Pengelola Tol Pejagan-Pemalang, SMR Pengelola Tol Pejagan-Kanci dan PJR Polda Jateng.
Dalam rapat kordinasi itu, kata dia, ada sejumlah titik yang harus diwaspadai atau rawan terjadi kemacetan. Yang pertama yakni di CBD Ketanggungan. Yakni, mulai dari Simpang Ceremei sampai dengan Simpang Dermoleng.
“Pasalnya di sekitar area tersebut merupakan aktivitas lokal masyarakat dan pusat oleh-oleh khas Brebes,” ujarnya
Selain kedua titik tadi, lokasi yang rawan terjadi kemacetan atau kepadatan kendaraan yakni di Pasar Bulakamba. Terutama di waktu pagi hari yakni dipukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB.
“Di sana banyak aktivitas pedagang di bahu jalan dan penyeberang jalan,” jelasnya.
Selain di Pasar Bulakamba, wilayah yang rawan terjadi kemacetan saat Nataru yakni di sekitar Pasar Linggapura. Di area tersebut banyak aktivitas lokal masyarakat dan penyeberang jalan.
“Yang keempat tentu saja adanya penyempitan jalur akibat perbaikan jembatan di Sungai Pemali-Pantura, dan Sungai Pedes-Tonjong,” ujarnya.
“Jadi kami harap kepada para pengguna jalan untuk lebih berhati-hati saat akan melakukan perjalanan di saat libur Nataru nanti. Terutama saat melintas di empat titik yang rawan kemacetan,” pungkasnya. (*)