RADAR TEGAL – Seorang wanita lanjut usia (lansia) di Kabupaten Pemalang nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon, Selasa 7 Februari 2023.
Lansia itu adalah Kartijah (80), warga Dukuh Karanganyar RT 04 RW 04 Desa Mendelem Kecamatan Belik. Belum pasti penyebabnya nenek itu sampai gantung diri di pohon.
Jasad lansia yang nekad gantung diri di pohon itu warga temukan dalam posisi tergantung di salah satu pohon pekarangan di Dukuh Cileleng RT 01 RW 06 Desa Mendelem.
Penemuan jasad nenek yang gantung diri di pohon itu pun langsung membuat geger Warga Desa Mendelem dan sekitarnya.
Jasad sang nenek kali pertama seorang warga, Damah, temukan saat hendak berangkat ke sawah. Dia pun tak pernag menduga sebelumnya.
Menurut Damah, dia melihat sesosok orang dalam keadaan tergantung di kebun di samping pohon nangka.
“Saya langsung memberitahukan ke warga dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Belik,” ujarnya.
Kapolsek Belik Iptu Zaenudin mengatakan usai menerima laporan warga, dia bersama anggota jaga, kanit, dan anggota Reskrim beserta tim medis Puskesmas Belik langsung mendatangi TKP.
Ternyata benar, di lokasi terdapat jasad seorang perempuan bernama Kartijah gantung diri di pekarangan.
“Ya, TKP-nya di pohon nangka Dukuh Cileleng RT 01 RW 06 Desa Mendelem Kecamatan Belik, berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah korban,” jelasnya.
Nekad Gantung Diri di Pohon karena Depresi
Kapolsek menjelaskan, menurut penuturan pihak keluarga, Senin 6 Februari 2023, sekitar pukul 15.00 WIB, korban berpamitan hendak pergi ke rumah anaknya di Dukuh Cileleng.
Namun sampai malam sekitar pukul 21.00 WIB, korban tak kunjung sampai ke rumah anaknya. “Keluarga lalu berusaha mencari keberadaan korban.”
“Tetapi tidak ketemu dan esok harinya pada, Selasa 7 Februari 2023 pukul 08.00 WIB, korban sudah gantung diri di pohon nangka,” beber Kapolsek.
Setelah melakukan olah TKP gantung diri di pohon, Kapolsek menjelaskan ciri-ciri korban. Di antaranya tinggi badan sekitar145 cm dan kulit sawo matang.
Saat warga temukan korban memakai baju batik lengan panjang, dan memakai selendang. Korban polisi duga nekad gantung diri menggunakan tali kain berbentuk selendang.
Panjangnya sekitar 85 cm. Jarak simpul tali ke leher sekitar 76 cm, ikatan tali berada di kerongkongan leher dengan simpul hidup.
“Jari tangan dalam posisi mengepal dan jarak batang pohon sampai tanah kurang lebih 210 cm,” terangnya.
Kapolsek mengatakan hasil pemerikasaan tim medis Puskesmas Belik yang di pimpin dr Fatmawati, mendapati kondisi korban pada alat kelaminnya mengeluarkan cairan.
Selain itu dari dubur korban juga mengeluarkan kotoran dan tidak ada luka tanda-tanda penganiayaan. “Korban meninggal kemungkinannya sekitar 10-12 jam.”
4 Kali Gagal Coba Bunuh Diri
Dari keterangan keluarga, sebelum meninggal korban sedang depresi (mengalami gangguan jiwa) dan sudah 4 kali melakukan percobaan bunuh diri.
Di antaranya dengan cara hendak menceburkan diri ke sungai, namun ketahuan warga. Keluarga pun menerima peristiwanya sebagai musibah.
Mereka tidak akan menuntut kepada pihak mana pun yang keluarga nyatakan dengan surat pernyataan. Demikian informasi tentang sang nenek di Pemalang yang nekad gantung diri di pohon.***
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri. Bisa menghubungi RSJ Amino Gondohutomo Semarang telp (024) 6722565 atau RSJ Prof Dr Soerojo Magelang telp (0293) 363601.
