RADAR TEGAL – Petani di Kabupaten Tegal berunjuk rasa ke kantor Pemkab Tegal, Rabu 11 Januari 2023 lalu. Mereka menyoal penjualan pupuk bersubsidi.
Mereka berharap harga pupuk tetap sesuai harga eceran tertinggi (HET). Apalagi, selama ini petani sangat kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi urea dan NPK
Bahkan akibat langka, mereka harus membelinya dengan harga mahal. Mulai dari Rp250-280 ribu per kantong isi 50 kg.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Desa (Formaddes) Pagerbarang, Sugeng Toglek mengungkapkan 4 tahun terakhir, petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.
Ironisnya petani sudah mempunyai kartu tani. Tetapi kuotanya kerap habis.
Sehingga petani yang membutuhkan pupuk, membelinya dengan harga di atas HET. “Harga pupuk bersubsidi HET-nya Rp109 ribu.”
“Tapi pengecer menjualnya Rp125 ribu. Itu kalau pakai kartu tani,” katanya.
“Seringkali kuota kartu tani habis, petani masih butuh pupuk. Jadi beli dengan harga Rp250-Rp280 ribu per kantong,” ungkapnya lagi.
Menurut Sugeng, petani dari Kecamatan Pagerbarang dan lainnya mengikuti unjuk rasa kali ini. Jumlahnya lebih dari 300 orang.
Tidak hanya mengeluhkan mahalnya harga pupuk, tapi juga irigasi pertanian. Karena banyak yang rusak parah.
Malahan ada juga yang tersumbat dan tidak bisa mengairi sawah. Petani meminta Bupati Tegal Umi Azizah membenahinya.
